Gara-Gara Album ‘Kudu’, DCDC Pengadilan Musik Seret Budi Dwi Danto

BANDUNG – Mengakhiri perjalanan selama satu dekade menyandang nama panggung Sisir Tanah, Bagus Dwi Danto akhirnya membuat album menggunakan namanya sendiri. Setelah menggunakan nama Bagus Dwi Danto, lahirlah album berjudul ‘Kudu’ pada September 2021 dengan single Lagu Hari Ini’ dan ‘Lagu Lama’.

Keputusan menggunakan nama Bagus Dwi Danto serta gara-gara perilisan album terbarunya ‘Kudu’ membuat penyanyi asal Yogyakarta itu terseret di DCDC Pengadilan Musik  edisi 1.50/DCDC/2021, Jumat 26 November 2021. Pengadilan berlangsung di Kantin Nation The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung.

Danto harus menghadapi Jaksa Penuntut Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi pembela ditempati oleh Jon Kastela dan Emha Elbiruni. Man Jasad bertugas sebagai hakim, serta Eddi Brokoli bertindak selaku panitera.

Pada awal persidangan Jaksa Pidi bertanya kepada Danto, sejak kapan ia tertarik bermain musik. Danto menjawab, dia bermain musik sejak era 1990-an saat dia masih SMA. Kemudian Jaksa Budi penasaran, kenapa Danto melepaskan nama Sisir Tanah dan berganti nama dari Sisir Tanah menjadi Bagus Dwi Danto.

Danto pun mejawab perubahan nama tersebut bukan berarti merubah karya-karyanya selama ini, ia menegaskan bahwa tak ada yang berbeda baik orang maupun karyanya.

“Nama Sisir Tanah dipakai karena proyek music. Ada durasinya yaitu 10 tahun cukup. Ada pandemi, jadi seolah pandemi bikin Sisir Tanah bubar, padahal memang akan berhenti. Kalau karya enggak berubah, orangnya sama, yang berbeda nama,” ungkapnya.

Terkait dengan album ‘Kudu’,  Danto menjelaskan dalam bahasa Indonesia, ‘Kudu’ mempunyai arti harus, kuntum bunga, dan cat warna merah. Album tersebut direkam pada pertengahan Februari 2021 di Bali.

Album tersebut dikerjakan secara gotong royong dan melibatkan beberapa kawan musisi. Mengingat tidak ada satupun orang yang siap menghadapi pandemi yang datang secara tiba-tiba pada awal tahun 2020. Maka gotong royong adalah semangat hidup yang harus tetap tumbuh dan diharapkan mampu membangkitkan harapan teman-teman musisi untuk terus berkarya.

“Ada tema besar di album ini yaitu cinta dan perdamaian. Kalau di Sisir Tanah kebanyakan lagunya tentang membahas dan membantu orang lain, sekarang saya kembali ke diri sendiri,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan