Tunggak Pembayaran, Aliran Listrik Sejumlah Kios Pasar Andir Diputus

BANDUNG – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat, Kota Bandung kini belum bisa memberikan keringanan kepada sejumlah pedagang di Pasar Andir yang masih menunggak pembayaran listrik.

Maka dari itu, pihak PD Pasar telah melakukan pemutusan aliran listrik sejumlah kios yang berada di Pasar Andir.

“Kalau mereka tidak bayar, ya dari mana bayarnya ke PLN,” ucap Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung Herri Heryawan saat dikonfirmasi, Rabu (17/11).

Sementara itu, Herri mengatakan jika sejumlah kios tersebut menginginkan kembali adanya aliran listrik, maka diperkenankan untuk membayar tagihan

“Tarif listrik untuk pedagang juga tidak mahal. Kalau alasannya karena PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), mereka sebelum itu juga sudah menunggak,” ujarnya.

Selain itu, jika para pedagang atau pemilik kios tersebut menginginkan dana talang dari PD Pasar, Herry menyebutkan bahwa pihaknya tidak punya anggaran.

Maka dari itu, ia menjelaskan pihaknya kini sudah memberikan sejumlah keringanan seperti pemberian diskon sebesar 40 persen dari Juli 2021 dan hanya menagih tunggakan listrik pada periode Desember 2020 sampai Oktober 2021.

“Tunggakan piutang dari 2017 sampai 2019 dipastikan sebetulnya harus ditagihkan. Tapi karena melihat kondisi seperti ini jadi yang ditagih dari Desember 2020 sampai Oktober 2021,” ujarnya

“Intinya sebetulnya kami pun nilai dari pedagang itu langsung disetorkan kepada PLN, soalnya kami tidak ada dana talang. Karena terkait PLN ini kita langsung bayar juga,” tambahnya

Diketahui sebelumnyaz menurut salah satu pedangan, Ade mengungkapkan bahwa pemutusan aliran listrik tersebut dilakukan sepihak oleh PD Pasar.

Bahkan ia juga menerangkan, pemberhentian listrik ke sejumlah kios itu dilakukan sesudah lebaran haji.

“Lembaga yang mengurus pasar. Berurusan dengan pedagang. Harusnya ada pemberitahuan dulu,” ucapnya.

Dengan diputusnya aliran listrik ke sejumlah kios tersebut, Ade menjelaskan bahwa para pedagang terpaksa harus berjualan dengan kondisi gelap hingga ada yang memilih untuk berjualan di luar pasar.

“Pedagang ada dua pilihan, antara tutup atau berjualan di luar. Sudah banyak yang dagangannya dibawa untuk berjualan di luar,” katanya.

Dengan adanya hal tersebut, ia menuturkan kondisi penjualan bagi para pedagang mengalami penurunan yang sangat drastis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan