Longsor Ganggu Akses Jalan di Cileunyi, Pemkab Belum Turun Tangan

CILEUNYI – Kampung Sekeangrih, RW20, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung diterjang musibah bencana alam longsor.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, bencana longsor tersebut terjadi karena wilayah Desa Cileunyi Wetan sempat diguyur hujan lebat pada Senin (15/11) lalu.

Akibatnya, material tanah yang tergerus itu menutupi ruas jalan desa sepanjang 10 meter dengan lebar sekiranya delapan meter.

Diketahui, jalan desa itu kerap menjadi akses warga untuk beraktivitas baik para pekerja maupun petani.

Terkait hal itu, Ketua RW 20, Undang Sudarisman menyampaikan, pasca peristiwa longsor para warga bergotong-royong membersihkan tanah yang memenuhi ruas jalan.

“Awalnya hujan deras, tiba-tiba pohon bambu pada rubuh, terjadi longsor. Dari Senin sampai sekarang warga bersama-sama membersihkan jalan tapi belum selesai,” kata Undang kepada Jabar Ekspres melalui panggilan telepon, Rabu (17/11).

Undang berujar, akibat bencana alam longsor tersebut tidak memakan korban jiwa, namun dampak dari tertutupnya ruas jalan membuat masyarakat menjadi hambatan dalam beraktivitas.

“Itu jalan biasa digunakan juga oleh petani buat ngangkat barang dan jalan itu juga menghubungkan antara Kabupaten Bandung dengan Sumedang,” pungkas Undang.

Dia mengaku, warga RW20 yang berupaya penuh membersihkan jalan akibat tertimbun material tanah mendapat bantuan dari relawan.

Kendati demikian, karena tebal serta panjangnya material tanah yang menutupi ruas jalan, hingga berita ini diterbitkan masih belum sepenuhnya terselesaikan.

“Alhamdulillah gak ada korban. Kalau untuk akses jalan, karena belum bisa selesai dibersihkan sudah dua hari, untuk sekarang baru bisa dilalui kendaraan motor saja,” imbuhnya.

Meskipun kendaraan roda dua sudah dapat melalui akses jalan yang terdampak longsor perlu sangat berhati-hati.

Sebab dijelaskan Undang, selain kondisi jalan yang licin, trayek jalan tersebut juga cukup curam, sehingga dapat terpeleset dan berpotensi kecelakaan.

“Pihak dari Kabupaten Bandung (sampai hari ini) belum ada ke lokasi. Saya mohon pihak Kabupaten (Bandung) turun tangan, untuk saat ini bagaimana menyelesaikan hambatan,” tutup Undang. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan