BANDUNG – Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat, menuntut tenaga pendidik dan guru bisa mengikuti perkembangannya.
Ketua Pendidik Jawa Barat Juara Cucu Sukmana menilai, untuk mewujudkan ke arah itu sebetulnya, pemerintah sudah memiliki program. Namun, sejauh ini implementasinya masih belum dirasakan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pendidik Jawa Barat Juara membuat kajian untuk menelaah dalam bentuk diskusi tentang Future Teacher Programme.
‘’Diskusi ini bertujuan untuk memberikan masukan kepada Pemerintah khususnya Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas guru di masa depan. Seiring dengan perkembangan kecanggihan teknologi saat ini,’’ucap Cucu kepada Jabarekpres, Minggu (7/11)
Sebagai panduan teknis, pihaknya sudah membuat modul yang berisi bagaimana meningkatan kualitas guru di tengah kondisi Pandemi saat ini.
“Saya sudah membuat beberapa modul dan nanti akan dilakukan workshop dan mungkin beberapa seminar,’’ucap Cucu.
Dia menuturkan, modul-modul ini nantinya akan dikupas untuk dilakukan penyesuaian dalam bentuk pendekatan tentang kurikulum, behavior, dan profesionalisme guru.
‘’Kita akan coba kembangkan supaya guru kita ini, dalam kondisi 2 tahun terkena pademi. ruang gerak guru menjadi terbatas,” katanya.
Maka dari itu, pihaknya menyelaraskan dengan perkembangan teknologi aga para yenaga pendidik dan guru bisa bertransformasi dengan perkembangan teknologi atau pola-pola baru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.
“Sekarang itu guru dicekokin. Ini sebenarnya bukan aura sebagai gurunya yang muncul tetapi hanya menjalankan perintah. Dan ini, menurut saya tidak baik Makanya ini harus diselaraskan dengan perkembangan peradaban dan kemudian kemajuan teknologi,” ujarnya
Cucu megusulkan, Dalam memberikan motode pembelajaran pemerintah sering kali mengeluarkan pola pembelajaran berbeda. Sehingga, guru dituntuntut untuk Kembali beradapsi.
Ditempat sama, pengamat Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Mamat Supriatna mengatakan, metode peningkatan kualitas guru di masa depan harus disesuaikan dengan keadaan Pandemi.
Seorang Tenaga Pendidik atau Guru harus mampu merubah paragdigma pembelaajaran dengan pola lama. Namun, guru harus mampu menciptakan inovasi. Sehingga, menuntut para siswa berkreasi.
Guru juga haru mampu merubah lingkungan para siswa sebagai tempat pembelajaran. Sebab, di masa Pandemi, kreatifitas ini harus dimiliki setiap guru. Agar para siswa mampu menterjamahkan maksud dan tujuannya dalam pembelajaran.