Pemkot Bandung Akan Stop Relaksasi Jika Kasus Covid-19 Kian Melonjak

BANDUNG – Angka kasus Covid-19 di Kota Bandung kian mengalami peningkatan. Dari data yang dihimpun pada situs bandung.go.id, angka kenaikan saat ini sudah menacapai 73 kasus per harinya. Sehingga total kasus terkonfirmasi aktif di Kota Bandung sudah berada di angka 364 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mengamati perkembangan kasus Covid-19. Bahkan menurut Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, angka kasus Covid-19 tersebut masih dalam tahap wajar.

“Kalau bicara naik-turun tentang (kasus) Covid-19 ini tentu kita terus memantau, insyaAllah tetap kita pantau, pasti ada penyikapan analisa dan kajian. Memang selama ini ada fluktuasi, bahkan Pak Ema (Sekda Kota Bandung) memang ke saya kemarin laporan, insyaAllah kota Bandung masih terkendali,” ujarnya di Pendopo Kota Bandung, Senin (1/11).

Sementara itu, Oded juga mengungkapkan bahwa tren kenaikan atau penyebaran kasus Covid-19 di lingkungan Sekolah dinilai saat ini mulai mengkhawatirkan.

“Adapun di sekolah, dipantau terus oleh Dinas Terkait, mudah-mudahan tidak terjadi hal yang mengkhawatirkan. Kita tidak mau adanya tsunami (covid-19) kedua, bahaya juga,” ucapnya.

Dengan adanya hal tersebut, ia menegaskan pihaknya akan terus melakukan evaluasi secara berkala. Bahkan, lanjut Oded, tidak ada jaminan perpanjangan di sektor-sektor yang saat ini telah mendapat relaksasi.

“Itu tergantung hasil kajian faktual, kita akan tegas. Kalau memang butuh untuk di-stop dulu ya stop dulu (relakasasi), buka tutup kran biasa. Jadi kalau membahayakan kita tutup lagi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Pemkot Bandung telah secara berkala membuka dan merelaksasi beberapa sektor usaha dan tempat wisata yang sebelumnya ditutup akibat pandemi seperti mal, tempat bermain anak, kafe, restoran, hotel, karaoke, bahkan pub.

(Mg4/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan