SOREANG – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Bandung Dadang Supriatna mengimbau agar tidak bereuforia meski kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung saat ini sudah melandai.
Upaya penegakkan aturan protokol kesehatan terus disosialisasikan kepada masyarakat, minimal masyarakat taat menggunakan masker.
“Penggunaan masker pada mulanya memang kurang nyaman, tapi lambat laun akan semakin terbiasa. Biaya besar yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, daerah dan desa bisa hancur dalam satu atau dua minggu, terutama nanti pada akhir tahun, jangan sampai terjadi lonjakan atau klaster baru. Oleh karenanya, kita tetap harus tetap waspada,” ujarnya saat di wawancara, Jumat (29/10).
Dadang juga menjelaskan, bahwa pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan bahwa cuti bersama pada natal dan tahun baru akan di hapus. Hal ini guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun.
“Adanya kebijakan pemerintah pusat, kita sepakat dengan keputusan tersebut dan meminta warga Kabupaten Bandung untuk lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaan masing-masing,” jelasnya.
Dia menyebut, pencapaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bandung baru mencapai angka 57 persen. Padahal, pihaknya telah menargetkan pada Desember 2021 itu 80 persen warga sudah tervaksin. Padahal di wilayah lainnya sudah mencapai 80 persen.
“Segera vaksinasi karena yang lain sudah 80 persen saat ini, bahkan November bisa 100 persen. Tapi Kabupaten Bandung masih ketinggalan jauh, masih 57 persen. Sehingga, kita akan targetkan pada akhir Desember bisa mencapai 80 persen,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana menambahkan dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihaknya akan akan berkoordinasi dengan TNI-Polri dan Dishub untuk membuka posko pelayanan kesehatan dan posko perjalanan di titik-titik tertentu. Begitupun dengan pelaksanaan tes acak Covid-19 kepada masyarakat.
“Masyarakat harus sudah sadar untuk menjalankan protokol kesehatan, jangan sampai ada kenaikan kasus,” kata Grace.
Menjelang Nataru, seluruh rumah sakit dan Puskesmas diminta untuk melakukan persiapan sarana prasarana yang dibutuhkan.
“Untuk antisipasi kami sudah mengumpulkan rumah sakit. Tetapi kita berharap semoga pasca Nataru tidak ada kenaikan kasus Covid-19,” pungkasnya. (yul)