DEPOK – Direktur Utama Halal Network International (HNI) Agung Yulianto mengatakan jutaan produk halal asli Indonesia siap diekspor ke mancanegara.
“Kini Indonesia patut berbangga, karena kita dapat membuat produk-produk halal yang berkualitas dengan bahan-bahan asli Indonesia dan dibuat di Indonesia. Jadi, sekarang kita tidak perlu lagi impor untuk mendapatkan produk halal berkualitas. Bahkan sebagian besar produk-produk ini telah diekspor ke berbagai negara,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/10).
Agung menjelaskan hal tersebut merupakan komitmen perusahaannya dan para anggota di dalamnya untuk mengatasi persoalan ekonomi Indonesia.
“Kami peduli terhadap produk asli Indonesia, karena kami menyadari jika impor lebih besar dari ekspor itu membahayakan negara kita, berarti terjadi defisit neraca perdagangan,” jelasnya.
Agung menjelaskan Indonesia akan bisa menjadi negara maju jika ekspornya lebih besar dari impor.
“Ketika ekspor meningkat, maka akan terjadi surplus perdagangan, yang berarti devisa negara dan per kapita penduduknya semakin besar. Kesadaran ini yang kami berikan kepada anggota-anggota yang tergabung dalam HNI,” ujarnya.
Tak hanya soal produk halal dan ekspor-impor, kepedulian HNI terhadap ekonomi Indonesia juga terwujud dengan mengajak sektor usaha UMKM untuk tumbuh bersama dalam memproduksi produk halal.
“Sebagai perusahaan bisnis halal network di Indonesia yang fokus pada penyediaan produk-produk barang konsumsi yang halal dan berkualitas, kami juga mencoba meningkatkan taraf pelaku UMKM di Indonesia. Saat ini sudah ada lebih dari 21 pelaku UMKM yang menjadi perusahaan besar dengan bergandengan tangan bersama kami,” ungkapnya.
Komisaris HNI Rofik Hananto mengatakan sektor UMKM belum mendapatkan perhatian yang cukup, padahal sebagian besar PDB Indonesia berasal dari UMKM.
“HNI sangat peduli terhadap hal tersebut, sebagai contoh sebelumnya terdapat salah satu pengusaha UMKM yang kami bina, hanya dapat menjual produk sabunnya 500-1.000 buah per bulan, kini setelah kami tingkatkan, produksinya mencapai 2 juta buah per bulan,” tutur Rofik.
Rofik berharap dengan jumlah 4,3 juta anggota yang tergabung di dalamnya, HNI dapat memberikan peran yang signifikan dalam ekonomi Indonesia.