Pascapenusukan, Inggris Bakal Perkuat Keamanan Anggota Parlemennya

Bunga penghormatan diletakkan di depan Gedung Parlemen di London, Inggris, Sabtu (16/10/2021), setelah anggota parlemen Inggris David Amess ditusuk hingga tewas saat bertemu dengan konstituen. REUTERS/Henry Nicholls/FOC/djo.
Bunga penghormatan diletakkan di depan Gedung Parlemen di London, Inggris, Sabtu (16/10/2021), setelah anggota parlemen Inggris David Amess ditusuk hingga tewas saat bertemu dengan konstituen. REUTERS/Henry Nicholls/FOC/djo.
0 Komentar

Inggris tengah mempertimbangkan sejumlah opsi untuk memperkuat keamanan para anggota parlemen setelah salah satu anggotanya ditikam hingga tewas saat rapat dengan konstituen, kata Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel, Minggu (17/10) kemarin.

Pembunuhan David Amess, dari Partai Konservatif kubu Perdana Menteri Boris Johnson, terjadi setelah lima tahun pembunuhan terhadap Jo Cox, anggota parlemen dari Partai Buruh yang merupakan pihak oposisi.

Dua tragedi itu mendorong peninjauan kembali soal pengamanan bagi politisi.

Amess (69 tahun) ditusuk berulang kali dalam serangan pada Jumat (15/10) di Leigh-on-Sea, di timur London, saat menghadiri rapat di sebuah gereja.

Baca Juga:Tantangan Duta BacaLIGA 1: PSM Makassar Tancapkan Kekalahan Perdana Bali United

Polisi menciduk seorang pria Inggris berusia 25 tahun di tempat kejadian perkara atas dugaan melakukan pembunuhan. Kepolisian mengatakan yakin bahwa pria tersebut melakukan aksi maut itu seorang diri.

“Ketua parlemen telah menyampaikan serangkaian langkah pada Jumat, demikian pula dengan kami, mengenai langkah untuk menegakkan hukum dan menjaga ketertiban,” kata Patel kepada Sky News.

“Di dalamnya terdapat opsi-opsi lain yang tengah dipertimbangkan, seperti saat Anda bertemu dengan konstituen, dapatkah Anda mendapat pengawalan dari petugas atau semacam perlindungan?,” katanya. (ANTARA)

0 Komentar