NGAMPRAH – Jumlah sekolah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas terus bertambah seiring berjalannya waktu sejak pertengahan september lalu.
Sebelumnya sebanyak 102 SMP, 472 SD, dan 900 lembaga pendidikan jenjang PAUD melaksanakan PTM terbatas. Namun kini sekolah yang menggelar PTM jumlahnya bertambah hingga mencapai 97 persen.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Dendih mengatakan, hingga saat ini setidaknya sebanyak 666 sekolah untuk jenjang SD telah melaksanakan PTMT di masa transisi.
“Alhamdulillah dari total 681 SD yang ada di Kabupaten Bandung Barat setidaknya sebanyak 97 persen sekolah telah mengikuti PTM terbatas atau sekitar 666,” kata Asep kepada wartawan di Pemda KBB, Selasa (12/10).
Asep menyebut, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan baik guru maupun siswa terpapar Covid-19 lantaran adanya pelaksanaan PTM terbatas tersebut. Kendati demikian pihaknya tetap melakukan pengawasan berkala.
“Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada letupan apapun dalam pelayanan PTM terbatas di Kabupaten Bandung Barat,” katanya.
Ia menambahkan, rencananya pelaksanaan PTMT pada masa transisi ini dilaksanakan selama dua bulan ke depan. Oleh karena itu, untuk memastikan pelaksanaan PTMT ini berjalan lancar pihaknya terus melakukan pengawasan.
“Kita lihat dua bulan ke depan seperti apa kalau berjalan lancar nanti akan dilaksanakan pembelajaran Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB),” katanya.
Ia mengimbau, kepada semua pihak baik siswa, guru maupun warga sekolah untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dengan disiplin selama pelaksanaan PTM terbatas berlangsung.
“Saya imbau untuk tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berkerumunan dan kurangi mobilitas agar risiko penyebaran Covid-19 dapat ditekan,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Disdik KBB, Dadang Sapardan mengatakan pihaknya tetap mengantisipasi potensi munculnya klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan terutama dari aktivitas kontak fisik antar siswa.
“Kami akan menyusun langkah mengantisipasi kemunculan klaster itu. Tapi sejauh ini masih aman, dan harapan kami tidak ada kemunculan klaster Covid-19 selama PTM berjalan,” tutur Dadang.
Jika memang dalam pelaksanaannya muncul klaster penyebaran Covid-19, maka pihaknya bersama Satgas Covid-19 bakal langsung menghentikan pelaksanaan PTM tersebut.