Sejumlah Pakar Ramai Bicara Bahayanya Susu Kental Manis yang Diseduh

BANDUNG- Produk susu kental manis kembali menjadi perbincangan. Pasalnya, susu kental manis masih banyak dikonsumsi sebagai minuman susu yang diseduh untuk anak-anak, bahkan bayi. Padahal, produk ini seharusnya hanya digunakan sebagai topping atau bahan tambahan dalam makanan.

Koordinator Kelompok Subtansi Standardisasi Bahan Baku, Kategori, Informasi dan Harmonisasi Pangan Olahan, Yeni Restiani dalam dialog radio beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa regulasi telah mengatur penggunaan susu kental manis hanya untuk topping bukan untuk diseduh.

“Kami sudah menuangkan dalam regulasi peraturan Badan POM Nomor 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan. Jadi memang ditegaskan pula bahwa penggunaan yang benar itu digunakan sebagai topping misalnya untuk martabak, campuran kopi, coklat, dan lain-lain,” ungkapnya.

Mengkonsumsi susu kental manis dengan cara diseduh ternyata bisa meningkatkan risiko diabetes hingga obesitas. Pada anak-anak, terlebih lagi bayi di bawah 1 tahun, konsumsi susu kental manis dapat mengakibatkan gangguan gizi dan tumbuh kembang anak. Dalam kondisi yang lebih parah, anak dapat mengalami gizi buruk dan stunting.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. dr. Inge Permadhi, SpGK. menjelaskan alasan di balik larangan menyeduh susu kental manis. Kandungan gula dalam susu kental manis tergolong cukup tinggi untuk dikonsumsi.

Padahal, saat dikonsumsi dengan cara diseduh, jumlah susu kental manis yang digunakan cenderung dalam jumlah banyak jika tak ingin terasa hambar. Juga, menyeduh susu kental manis dapat mengakibatkan masyarakat berasumsi minuman ini adalah susu dan memiliki kandungan gizi yang baik untuk anak. Hal ini berbeda halnya jika susu kental manis digunakan sebagai topping untuk dikonsumsi bersama makanan lain.

“Bisa dicek di tabel gizi yang ada di kemasan susu kental manis. Berapa kandungan proteinnya? Coba dibandingkan dengan produk susu sebenarnya. Biasanya jauh lebih sedikit,” jelas Inge Permadhi.

Susu Kental Manis, Salah Persepsi

Senada dengan Inge, dr. Ranti Astria Hannah, SpA, IBCLC, mengatakan penggunaan kata- kata susu dalam susu kental manis telah menyebabkan kesalahan persepsi masyarakat.

“Takutnya disalahartikan oleh publik. Dianggap susu kental manis adalah susu (minuman yang dijadikan bahan pelengkap untuk memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, dan kalsium), terutama untuk anak- anak. Kenyataannya susu kental manis memang berasal dari susu sapi yang sudah dipadatkan dan juga ditambah gula. Sehingga kandungan protein lebih sedikit, tapi kandungan gula lebih banyak. Oleh karenanya susu kental manis tidak bisa dianggap atau disebut sebagai susu,” ujar Ranti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan