JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan terkait vaksin booster Covid-19 yang banyak dipertanyakan oleh masyarakat. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin booster atau dosis ketiga memang untuk melengkapi daya tahan tubuh dari Covid-19.
Budi mengaku, secara klinis vaksin ini memang dianjurkan, namun saat pemerintah belum menyediakan karena masih banyak orang yang belum mendapatkan jatah vaksin, bahkan vaksin pertama pun ada yang belum mendapatkan.
Bahkan, berdasarkan data Kemkes, per 7 Oktober 2021, jumlah masyarakat Indonesia yang mendapat vaksin dosis satu baru mencapai 96,492,154 (46.33%). Belum sampai setengah dari target vaksinasi nasional.
“Banyak yang bertanya ke saya, pak, vaksin booster butuh apa nggak? Itu memang secara klinik benar, hanya saja saya kasih kalimat kedua, secara etika mungkin sekarang salah,” ujarnya dalam acara Indonesia Knowledge Forum 2021, Kamis (7/10).
Sebab, jika dipaksakan untuk memberikan vaksin booster secara umum, itu sama saja seperti pemerintah mengabaikan atau tidak memperdulikan hak bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin.
Budi menekankan, saat ini pemerintah tidak akan mengorbankan stok atau persediaan vaksin yang ada untuk booster bagi masyarakat. Seperti diketahui, sejauh ini hanya tenaga kesehatan saja yang diizinkan mendapat vaksin booster.
Menkes Budi mengatakan, bagi masyarakat tidak sabar mendapatkan vaksin booster, dapat pergi ke Amerika Serikat (AS), negara produsen vaksin.
“Jadi, kalau mau ya pergi aja ke Amerika, suntik aja ke sana. Kan kasihan masih ada yang belum dapat kan. Mereka mungkin nggak seberuntung kita kan, ga sekaya kita juga mungkin,” tuturnya. (jawapos)