BANDUNG – Pendaftaran siswa baru Darul Hikam baru dibuka pada Jumat, 8 Oktober 2021, tetapi ratusan orangtua siswa sudah banyak yang meminta formulir pendaftaran. Antusiasme ini tak terlepas dari kesuksesan Darul Hikam menjaga kualitas pembelajaran di masa pandemi dengan menerapkan hybrid learning yang interaktif dan menyenangkan.
“Kami menyambut baik animo para orangtua yang akan memercayakan putra-putrinya untuk dididik di sekolah-sekolah Darul Hikam menjadi generasi berakhlak berprestasi. Insya Allah, setiap permintaan pendaftaran akan dilayani dengan baik oleh customer relations kami,“ ucap Direktur Perguruan Darul Hikam Ruri Ramadhanti, Kamis, 7 Oktober 2021.
Sejak awal Oktober ini, Ruri menjelaskan, Perguruan Darul Hikam dan 12 unit sekolah mulai dari TK hingga SMA menerima puluhan permintaan pendaftaran setiap harinya. Semua direspons dengan sangat baik dan seluruh calon orangtua menantikan sekali pembukaan pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2022-2023.
Baca Juga:Penemuan Antibiotik Sangat Penting, Bisa Selamatkan Nyawa Asalkan Sesuai IndikasiPemkot Depok Tegaskan Akan Segera Perbaiki Tumpang Tindih Data Warga Miskin
Baru! SMP-SMA Unggulan Berasrama
Menurut Ruri, tingginya permintaan pendaftaran tahun ajaran 2022-2023 ini seiring dengan penambahan kuota siswa dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, besarnya permintaan akan sekolah berasrama di level SMP-SMA cepat direspons Darul Hikam dengan pembukaan SMP Unggulan Berasrama dan SMA Unggulan Berasrama di Dago Giri No. 5 Bandung.
“Permintaan pembukaan SMP-SMA Unggulan Berasrama ini dari Bandung Raya, luar kota, bahkan luar pulau. Namun, kuota pada tahun perdana ini dibuka terbatas sehingga orangtua harus berlomba mendaftarkan putra-putrinya sebelum kuota terpenuhi,“ ujar Ruri.
Di samping itu, kuota siswa untuk SMP Unggulan Darul Hikam di Jalan Ir. H. Juanda No. 285 Bandung dan SMA Unggulan Darul Hikam di Jalan Supratman No. 88 Bandung juga ditambah untuk mengakomodasi permintaan alumni dan masyarakat. Penambahan kuota siswa ini pun diringi dengan peningkatan sarana prasarana untuk menunjang pembelajaran tatap muka terbatas yang sudah berjalan seiring dengan melandainya pandemi Covid-19.