Indonesia, Filipina, dan Singapura Siap Tinggalkan Dolar

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) tengah menjajaki pembahasan penggunaan mata uang lokal (local currency settlement/LCS) dengan Filipina dan Singapura.

Jika terealisasi, transaksi perdagangan antara Indonesia dengan kedua negara tidak lagi menggunakan dolar AS, melainkan rupiah, peso Filipina, dan dolar Singapura.

“Kita sudah bekerja sama dengan Jepang, China, Thailand, Malaysia. Dan, sekarang dalam proses dengan Filipina, Singapura dan lainnya,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di acara IFA, Rabu (6/10/2021).

Menurut Perry, penggunaan mata uang lokal antara Indonesia dengan sejumlah negara mitra dagang perlu dilakukan karena bisa memberikan dampak efisiensi. Terlebih, hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut juga menyangkut masalah aliran investasi.

“Untuk efisiensi dalam ekonomi dan bisnis, karena tidak perlu mengonversinya lagi ke dolar AS dan kemudian ke mata uang lokal,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Perry, kebijakan ini juga bisa memberi dampak stabilisasi bagi pasar keuangan masing-masing negara.

“Sebab, pasar keuangan jadi tidak mudah naik turun akibat pergerakan indeks dolar AS terhadap mata uang lain,” pungkasnya. (Fin.co.id)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan