JAKARTA – Sebanyak 2.175 orang menerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada semester gasal tahun akademik 2021/2022.
BPI diberikan Kemendikbudristek melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) untuk meningkatkan dan membangun sumber daya manusia Indonesia serta meningkatkan kebermanfaatan dana pengembangan pendidikan nasional.
Keterangan tertulis Kemendikbudristek yang diterima di Jakarta Senin mengemukakan, BPI merupakan program beasiswa bergelar untuk jenjang S1, S2, S3, serta program “double degree”. Penerima beasiswa terdiri dari calon guru, guru, calon dosen, dosen, pelaku budaya, siswa, dan mahasiswa berprestasi.
Mereka akan mengikuti pendidikan di 59 perguruan tinggi di dalam negeri dan 112 perguruan tinggi di luar negeri yang tersebar di 20 negara.
Para penerima beasiswa kemudian mengikuti pembekalan Program Beasiswa Pendidikan Indonesia sehingga mereka dapat meningkatkan kompetensinya untuk mendukung berjalannya program utama Kemendikbudristek, yaitu Merdeka Belajar.
Pembekalan berlangsung secara virtual dan pembukaannya juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Jumat, (1/10).
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berpesan kepada para penerima beasiswa agar benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menempuh petualangan dalam menuntut ilmu.
Kemendikbudristek juga berencana akan menambah kuota beasiswa untuk guru, dosen, dan pelaku budaya.
“Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelaku budaya, jadi jangan disia-siakan. Bangun ‘network’ baru, keluar dari zona nyaman, coba hal baru, jangan takut ambil risiko, dan usaha inovatif dalam pembelajaran,” ujar Mendikbudristek dalam pembekalan Program Beasiswa Pendidikan Indonesia, Jumat, (1/10).
Ia berharap Beasiswa Pendidikan Indonesia bisa menjadi motivasi bagi para penerimanya untuk menjadi pemimpin di sektor masing-masing dan mendukung gerakan Merdeka Belajar yang telah digagas Kemendikbudristek.
“Pelan-pelan gerakan Merdeka Belajar berjalan dan semakin dapat momentum. Jadi tanpa pemimpin perubahan, tidak akan ada Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah gerakan. Semua yang menerima beasiswa ini akan menjadi agen perubahan. Jadi optimalkan dan kontribusikan kepada masyarakat saat kembali nanti,” katanya.
Kepada para pendidik guru penerima BPI, Mendikburistek mengatakan, mereka akan menjadi pemimpin di sektornya masing-masing, baik secara formal melalui Guru Penggerak, menjadi kepala sekolah, menjadi pengawas-pengawas guru, maupun menjadi bagian dari Kemendikbudristek.