Menumbuhkan Kesadaran Bela Negara bagi Generasi Millennial di Era Society 5.0

Di zaman millennial yang lekat dengan kecanggihan teknologi, telah mengubah tren peran dan tantangan generasi muda. Pemuda Indonesia di zaman millennial ini, memiliki peran sebagai pengisi kemerdekaan NKRI dengan menjadi agent of change, innovator, dan promoter bangsa. Tantangan yang dahulu bersifat kolonialisme, kini telah berevolusi menjadi kompetisi global. Musuh generasi muda Indonesia yang harus diperangi saat ini bukan lagi penjajah bersenjata, melainkan ketidakmampuan dalam menyaingi cepatnya arus perkembangan zaman.

Adapun bentuk perwujudan bela negara yang dapat dilakukan oleh generasi millennial Indonesia antara lain sebagai berikut:

  1. Menjaga Keamanan & Ketertiban

Dengan mengembangkan diri dan kapabilitas yang sesuai dengan peraturan serta kesadaran hukum untuk tidak melakukan kegiatan atau hal hal yang melanggar hukum seperti menjadi pelaku penyebaran Hoax dan Hate Speech yang bisa memprovokasi keamanan dan ketertiban.

  1. Mematuhi Aturan/Norma Yang Berlaku

Generasi millennial dapat memberikan contoh perilaku masyarakat disiplin, memiliki kesadaran tinggi, mau melindungi sesama, sebagaimana nilai, norma, hukum, sosial, dan agama untuk menghindari perbuatan kriminalitas yang marak terjadi akibat perkembangan teknologi seperti pembunuhan, perampokan penipuan.

  1. Mengabdi Pada Tanah Air Sesuai Keahlian

Memanfaatkan keilmuan yang dimiliki masing-masing seperti membuka sebuah startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Contoh yang dilakukan oleh Nadiem Makarim pendiri Gojek dan Giovani pendiri Ruang Guru.

  1. Menciptakan Kerukunan

Mengkampanyekan kegiatan positif dan multiculturalism seperti sosialisasi pancasila agar tidak terpapar oleh paham paham radikalisme.

  1. Mengembangkan Iptek

Mengembangkan teknologi baru seperti yang dilakukan oleh Leonika Sari yang berhasil menjadi programmer dan membuat aplikasi Red Blood adalah sebuah gerakan berbasis aplikasi mobile yang mana aplikasi tersebut mengajak banyak orang untuk mendonorkan darah, serta lebih memperhatikan akan kesehatan

  1. Berpartisipasi Aktif Dalam Kegiatan Positif

Generasi Millennial dan semangatnya dibutuhkan sebagai agent of change dalam berbagai sektor, dengan kemampuan maupun integritas, menjadi rendah untuk seseorang menduduki posisi strategis dalam lembaga-lembaga negara. Contoh Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi mencetuskan tantangan 100 juta masker melalui media sosial Twitter. Menurut dia, gerakan #100 Juta Masker Challenge ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan masker buatan dengan dua lapis kain katun daripada membeli masker bedah atau masker N95.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan