Menumbuhkan Kesadaran Bela Negara bagi Generasi Millennial di Era Society 5.0

generasi yang satu ini. Para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada tahun 1980-1990, atau pada awal 2000 dan seterusnya. Penulis Elwood Carlson di dalam bukunya The Lucky Few: Between the Greatest Generation and the Baby Boom yang terbit di tahun 2008, mendefinisikan bahwa millennial lahir di antara tahun 1983- 2001 berdasarkan lonjakan kelahiran setelah tahun 1983 dan berakhir dengan perubahan politik dan sosial yang terjadi setelah peristiwa 11 September. Pada tahun 2016, lembaga U.S Pirg mendefinisikan Millenial sebagai orang yang lahir antara tahun 1983 dan 2000.

Menurut Data BPS (Biro Pusat Statistik) tahun 2018 mencatat, bahwa populasi generasi millennial adalah sekitar 90 juta orang. Kajian menyebut, rata-rata fokus perhatian dari generasi millennial hanya sekitar 12 detik. Bahkan untuk generasi Z (Pasca Millennial) bisa hanya sekitar 8 detik. Jumlah penduduk Indonesia usia 20-40 tahun di tahun 2020 diduga berjumlah 83 juta jiwa atau 34% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 271 juta penduduk. Jumlah tersebut lebih besar dari jumlah generasi X yang 53 juta jiwa atau 20% ataupun generasi baby boomer yang hanya tinggal 35 juta jiwa atau hanya 13%. Hal ini membuktikan dengan jumlah populasi yang banyak, besar potensi yang dapat dihasilkan oleh generasi millennial atau generasi Y tentunya untuk kemajuan bangsa.

William Strauss dan Neil Howe percaya bahwa setiap generasi mempunyai karakteristik umum yang akan menjadi karakter generasi itu, dengan 4 pola yang berulang. Menurut hipotesa mereka, millennial akan mirip dengan generasi yang lebih berwawasan sipil dengan empati yang kuat terhadap komunitas lokal dan global. Strauss dan Neil Howe menjelaskan, ada tujuh karakter millennial yaitu spesial, terlindungi, percaya diri, berwawasan kelompok, konvensional, tahan tekanan dan mengejar pencapaian menjadikan dampak pada generasi ini adalah reaktif terhadap lingkungan yang terjadi di sekelilingnya sehingga mempunyai kecenderungan bersikap kritis dan banyak bertanya. Selain itu dengan transformasi teknologi menjadikan generasi yang terkoneksi dengan jejaring media sosial yang mana generasi millenial sangat erat dengan kehadiran teknologi. Hampir semua aktifitas generasi millennial saat ini memanfaatkan kecanggihan teknologi. Mulai dari belanja, transportasi, hingga urusan perbankan yang kini menjadi medium perubahan yang sangat kuat dan Berpotensi membuat gerakan masif dengan pengembangan SMART yaitu, Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, dan juga Timephased. Beberapa elemen itu mendorong gerakan yang dilakukan oleh generasi millennial tercapai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan