BOGOR – Dinas Pendidikan Kota Bogor di Provinsi Jawa Barat sedang memverifikasi kesiapan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas mulai 4 Oktober 2021.
“Saat ini kami sedang memproses verifikasi faktual secara bertahap, (verifikasi dilakukan) sejak 16 September lalu,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi saat dihubungi melalui telepon di Kota Bogor, Jumat (24/9).
Menurut Hanafi, pada tahap awal ada 50 sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan swasta yang diverifikasi.
Hasil verifikasi menunjukan 43 SMP sudah memenuhi persyaratan melaksanakan PTM terbatas dan tujuh SMP masih harus melengkapi persyaratan.
“Hari ini kami melanjutkan verifikasi faktual terhadap 27 SMP swasta,” kata Hanafi.
Ia menjelaskan, verifikasi kesiapan sekolah dalam melaksanakan PTM terbatas meliputi pengecekan dokumen rekomendasi dan izin dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Dinas Pendidikan serta pemeriksaan personel pendukung di sekolah, sarana dan prasarana, persiapan penerapan protokol kesehatan, prosedur pembelajaran, dan kondisi kebersihan dan keamanan.
Sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka, sekolah antara lain harus menyiapkan satuan tugas penanganan Covid-19 tingkat sekolah serta personel pendukung yang bertugas melakukan pemeriksaan suhu, pengawasan penerapan protokol kesehatan, pembersihan dan disinfeksi ruangan, dan pemeriksaan di pintu masuk dan keluar.
Di samping itu sekolah harus memiliki unit kesehatan sekolah, ruang transit isolasi, posko satuan tugas penanganan Covid-19, fasilitas untuk mencuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, disinfektan, dan masker cadangan.
“Kami juga cek bangunan sekolah dan menuntaskan target 80 persen vaksinasi dosis satu bagi siswa sekolah,” kata Hanafi.
Dinas Pendidikan Kota Bogor bersinergi dengan Dinas Kesehatan serta instansi terkait lain dalam mempersiapkan pelaksanaan PTM terbatas.
Menurut Hanafi, Dinas Pendidikan juga berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang membawahi sekolah menengah atas (SMA) dan Kementerian Agama Kota Bogor yang membawahi madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah dalam mempersiapkan pelaksanaan PTM terbatas.
“Harapan kami PTM bisa dibuka serentak SMP sederajat dan SMA sederajat dengan kuota siswa sebanyak-banyaknya 50 persen, baru setelah ini menyusul SD,” katanya.