JAKARTA – Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean merespon Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang mempermasalahkan kapal China yang tertangkap di perairan Natuna.
Menurut Ferdinand Hutahaean, kapal China itu tidak menganggu stabilitas negara. Namun yang berpotensi menghancurkan negara itu adalah kaum intoleran.
“Kehancuran negara ini lebih besar disebabkan oleh kaum intoleran yang tak menerima pancasila dan ingin mengganti sistem dengan khilafah yang tidak menerima perbedaan,” ujar Ferdinand di Twitter-nya, dikutip Sabtu (18/9/2021).
Mantan kader Partai Demokrat ini bilang, kapal China itu hanya lewat dan tidak menghancurkan Indonesia.
“Jadi sebaiknya PKS mengoreksi diri dulu sblm mengoreksi yang lain. Kapal yang cuma lewat itu tak akan menghancurkan Indonesia,” ucapnya.
Politikus PKS, Sukamta menilai, keberadaan kapal-kapal asing yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal, tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga bisa membahayakan kedaulatan wilayah Indonesia.
Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah untuk serius meningkatkan kapasitas patroli keamanan wilayah laut terluar Indonesia.
“Terutama di wilayah Laut Natuna Utara, perlu ada konsentrasi yang lebih besar untuk melakukan patroli. Wilayah ini berdekatan dengan zona sengketa di Laut China Selatan antara China dan negara-negara Asean,” kata Sukamta kepada wartawan.
Anggota Komisi I DPRI ini menilai, sudah berulang kali kapan China masuk wilayah NKRI secara ilegal sehingga perlu ada perhatian khusus dari pemerintah.
Kapal milik China dilaporkan wara-wiri di Laut Indonesia, Natuna Utara. Ini dilaporkan terjadi sejak akhir pekan kemarin.
Kapal penjaga pantai China disebut menghabiskan hampir tiga hari di perairan Indonesia. Badan Kemanan Lau (Bakamla) juga mendeteksi 5.204 kapal China sejak Jumat pekan lalu. (Fin.co.id).