BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyebut pemberian vaksinasi saat ini sudah mencapai 75,6 persen di dosis satu, sedangkan di dosis dua sebanyak 48,7 persen.
“Sampai dengan kemarin untuk dosis satu kita sudah 75,6 persen, dan dosis dua 48,7 persen dari 1,9 juta total pemberian vaksin,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Kota Bandung, Ahyani Raksanagara saat ditemui SMP Negeri 55 Bandung, Jalan Cigondewah Kaler, Kota Bandung, Sabtu (18/9).
Dengan adanya capaian target tersebut, Ahyani menambahkan, sebelum itu pihaknya hanya menargetkan di dosis satu pemberian vaksin sampai dengan 70 persen di bulan September.
“Tadinya kita menargetkan dosis satu itu 70 persen di akhir September, tapi sekarang di minggu kedua sudah 75,6 persen, dan kita juga ingin semua bisa divaksin,” ucapnya.
Untuk pemberian vaksin terhadap pelajar, saat ini terus digerakkan. Bahkan, dirinya mengatakan saat ini hampir di tiap sekolah Kota Bandung menggelar vaksinasi.
“Khusus pelajar, karena baru dua minggu, kalau anak pelajar ini kita terus bergerak dan setiap hari juga disetiap sekolah ada (vaksinasi). Tapi jangan lupa protokol kesehatannya (prokes) itu akan menambah kuat dengan vaksinasi untuk menangani pandemi,” ujarnya.
Sementara itu, Ahyani juga mengatakan, dengan adanya hal tersebut pihaknya sangat berterimakasih kepada masyarakat dan para penyelenggara vaksinisasi. Sebab ia mengungkapkan hal tersebut bisa mempercepat proses pemberian vaksin di Kota Bandung.
“Kami (Dinkes Kota Bandung) ucapkan terima kasih pada semuanya atas kolaborasi dan masyarakat partisipasinya, dan kita lihat juga hari ini (Di SMP Negeri 55) animo selalu tinggi jadi bisa mempercepat,” ucapnya.
Disinggung soal pemberian vaksinasi terhadap ibu hamil dan menyusui, saat ini sudah di perbolehkan mendapatkan vaksin.
“Untuk ibu hamil dan ibu menyusui memang boleh ya, kalau di awal-awal memang dari uji klinisnya belum di izinkan. Jadi kalau sekarang ibu hamil dan menyusui sudah boleh dan bisa mendapatkan Vaksinasi,” ungkapnya.
Untuk jenis yang diberikan nantinya kepada ibu hamil dan menyusui masih sama seperti masyarakat umum lainnya, yakni menghilangkan Sinovac.
“Untuk jenisnya (vaksin) sama, menggunakan Sinovac, cuma disabilitas saja yang pakai Sinopharm,” pungkasnya. (mg4/wan)