KCJB Diprediksi Beroperasi Akhir 2022

Disamping itu, Mirza menekankan kalau teknologi-teknologi baru dan canggih yang digunakan dalam proyek KCJB, bisa menjadi kesempatan baik bagi tenaga kerja Indonesia untuk mempelajari hal-hal baru di bidang konstruksi untuk kemajuan dunia kontruksi di Indonesia.

“Pada pembangunan proyek KCJB, kami juga melakukan transfer pengetahuan dari tenaga ahli Tiongkok kepada tenaga lokal Indonesia. Mengingat ada banyak teknologi baru yang diterapkan dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini,” jelasnya.

Ditambahkan Mirza, hingga pertengahan Agustus, progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 77,92 persen. Pada awal Agustus, lanjut dia, terowongan 8 dan 10 yang berada di Kabupaten Bandung Barat berhasil ditembus.
Pencapaian ini merupakan suatu hal yang luar biasa karena pembangunan kedua terowongan tersebut memiliki tekstur geografis yang cukup tinggi.

Selain itu, dengan tembusnya terowongan 8 dan 10, artinya tinggal tiga lagi terowongan yang saat ini masih dalam proses penyelesaian untuk bisa tembus.

Terowongan 10 memiliki panjang 1.230 meter dan berlokasi di Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Tunnel ini berhasil ditembus pada 6 Agustus 2021.

Sementara terowongan 8 memiliki panjang 2190 meter dan berlokasi di Mandalasari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Tunnel ini telah tembus pada 8 Agustus 2021.

Sejalan dengan penyelesaian terowongan, PT KCIC juga melakukan penyelesaian pembangunan stasiun dan konstruksi lainnya.

“Pada akhir Juli lalu, kita telah melakukan penutupan atap (topping off) Stasiun Halim. Harapan kami harapan proyek ini bisa selesai tepat waktu dan bisa dioperasikan di akhir tahun 2022,” pungkasnya. (rls)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan