JAKARTA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon meraih AIPA Distinguished Service Award dari ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) karena berjasa dan berperan untuk penguatan serta pengembangan AIPA dalam merespons tantangan kawasan dan global.
Fadli Zon dalam keterangannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga dirinya memperoleh penghargaan tersebut.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada rekan-rekan anggota DPR RI, termasuk rekan-rekan di BKSAP, yang telah mendukung diplomasi parlemen DPR RI selama ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat para anggota parlemen dari ASEAN yang memberi penghargaan ini,” kata Fadli di Jakarta, Kamis.
Ia menilai penghargaan tersebut harus dimaknai sebagai motivasi untuk terus memajukan AIPA agar dapat lebih responsif dan representatif.
Menurut dia, penghargaan tersebut merupakan dorongan moral bagi dirinya untuk mengukuhkan AIPA sebagai forum parlemen ASEAN agar lebih responsif dan mewakili masyarakat ASEAN, khususnya menghadapi dinamika di kawasan Asia Tenggara.
Fadli melihat bahwa sikapnya yang kerap kritis terhadap AIPA ternyata dimaknai secara positif oleh para anggotanya.
“Beberapa kali saya berdebat secara konstruktif dengan para anggota parlemen ASEAN di AIPA terkait dengan banyak isu, termasuk demokrasi dan HAM di Myanmar. Bahkan, terakhir draf resolusi kita terkait dengan Myanmar kandas,” ujarnya.
Namun, menurut dia, dukungan para anggota parlemen ASEAN kepada dirinya untuk mendapatkan AIPA Service Award menunjukkan bahwa para anggota AIPA sangat terbuka, demokratis, dan objektif.
Sebelumnya, Sidang AIPA berlangsung pada tanggal 23—25 Agustus 2021 di Brunei Darussalam diikuti parlemen negara ASEAN dan sejumlah parlemen negara observer.
Di Sidang Komisi Organisasi AIPA, Fadli Zon ditetapkan untuk mendapatkan AIPA Award dan diajukan ke Sidang Umum AIPA untuk persetujuan.
Award tersebut dikukuhkan kepada Fadli pada Penutupan Sidang Umum Ke-42 AIPA secara virtual, Rabu (25/8), yang diumumkan dari Brunei Darussalam oleh Presiden AIPA HE Abdul Rahman Mohamed Taib. Pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Brunei Darussalam secara simbolis menerima penghargaan tersebut secara luring.