BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyebut bahwa untuk kegiatan vaksinasi Covid-19 terhadap remaja usia 12 hingga 17 tahun akan terus dilakukan dengan menggunakan vaksin Sinovac.
Namun, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengatakan bahwa masih ada kendala yang dihadapi di lapangan, seperti ketersediaan vaksin tersebut.
“Jadi sebetulnya kita ini untuk remaja inginnya cepat sekali tapi terkendala vaksinnya, kenapa karena jenis vaksin hanya bisa Sinovac,” ujarnya di Sabuga, Jl. Tamansari, Kota Bandung, Jum’at (20/8).
Rosye menuturkan bahwa vaksinasi Covid-19 terhadap remaja saat ini, sudah mencapai 25.803 orang atau 10,84 persen, dari total target sasaran remaja yang harus divaksin mencapai 239.139 orang.
Dia menambahkan, bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksinasi usia 12 hingga 17 tahun hanya boleh Sinovac. Sedangkan, untuk vaksinasi diatas 17 tahun relatif dapat menggunakan vaksin diluar Sinovac seperti Astrazeneca.
“Remaja betul-betul ekslusif sampai saat ini. Khusus ibu hamil yang berusia 12 minggu ke atas sudah dapat divaksinasi dengan pilihan vaksin yang bervariasi termasuk ibu menyusui,” ujarnya
Kendati demikian, Rosye juga mengungkapkan bahwa untuk penyaluran stok vaksin Covid-19 di Kota Bandung dari pemerintah pusat, itu datang tiap pekan. Pihaknya juga selalu memperbaharui kebutuhan vaksin kepada pemerintah pusat.
“Stok vaksin saat ini, itu datang mingguan. Sementara ini stok untuk bulan depan gak ada tapi bicara minggu depan ada. Kita diberikannya bertahap yang penting cukup untuk kedepan,” pungkasnya (mg4).