Diskominfoarpus Cimahi Ingatkan Masyarakat Jangan Mudah Percaya Hoaks

CIMAHI – Dinas Komunikasi Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi mengingatkan masyarakat untuk menangkal berita hoaks (berita bohong) yang beredar dan menimbulkan keresahan pada masyarakat.

“Bisa kita lihat bahwa pemerintah sudah mencoba mengidentifikasi berita-berita hoaks tersebut. Di Bulan Agustus ini sudah banyak sekali berita hoaks,” ucap Kepala Dinas Komunikasi Informatika Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi, Mochamad Ronny saat dihubungi, Sabtu (14/8).

Ronny menerangkan salah satu kabar hoaks yang beredar melalui WhatsApp yang mengatasnamakan Wakil Bupati Ponorogo. Beberapa hari lalu, beredar tangkapan layar akun WhatsApp yang mencatut nama dan foto Wakil Bupati dan meminta donasi. Padahal, akun tersebut adalah akun palsu.

Oleh karena itu, masyarakat diminta mampu memahami bacaan dan mengolah sumber yang benar-benar valid. Terutama berita viral yang menyebar sangat cepat, perlu diperiksa kebenarannya terlebih dahulu. Salah satu caranya, masyarakat bisa mengecek melalui situs Kominfo. Situs kominfo.go.id sering memberikan penjelasan kabar hoaks yang beredar agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar.

“Jadi tidak asal telaah, dan langsung sharing ke yang lainnya. Kita perlu mendidik kepada masyarakat agar mampu menyaring berita-berita yang tersebar. Sehingga berita hoaks itu tidak melebar kemana-mana,” ujarnya.

“Terutama berita yang berkaitan dengan covid-19 atau bansos banyak yang tidak benar dalam kebenarannya,” sambungnya.

Dia mengaku, masyarakat sudah mulai teliti dalam memilah sumber berita yang benar-benar valid dalam menyampaikan sebuah informasi yang benar. Hal tersebut dilihat dari sumbernya yang menyampaikan informasi tersebut.

“Saya kira masyarakat sudah mulai pandai memilah, memilih berita-berita. Namun ada juga masyarakat yang menelaah mentah-mentah dalam isi dari berita yang tidak diketahui sumbernya. Bagaimana cara untuk memeriksa berita apakah itu benar atau salah. Menyaring berita itu harus konfirmasi agar berita tersebut valid,” bebernya.

Lebih utama, Ronny mengimbau rekan media yang menerima isu dalam pemberitaan harus mengkonfirmasi sumbernya dan perlu menelaah lebih dalam.

“Untuk rekan media juga sama dalam menerima berita harus dikonfirmasi. Apakah berita itu valid atau tidak. Kalau sudah terkonfirmasi insan media bisa menulis berita yang sudah valid,” imbaunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan