Pihak Desa Akui Penyaluran Bansos di Pasirnanjung Sumedang Lancar Tanpa Kendala

SUMEDANG – Penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) sudah banyak diterima masyarakat.

Diketahui, bantuan Kemensos tersebut terdapat dua jenis yaitu tunai dengan jumlah Rp 600 ribu rupiah dan ada yang berupa paket beras sebanyak 10 kilo gram untuk setiap Penerima Keluarga Manfaat (PKM).

Terkait hal itu, penyaluran bansos bagi warga PKM di Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang telah berjalan.

Kepala Desa Pasirnanjung, Caca Suardin melalui Kasi Pelayanan, Riyani mengatakan, pelaksanaan dalam penyaluran bansos dilakukan di setiap RW.

“Kita supaya tidak membludak dan menimbulkan kerumunan, jadi penyalurannya diserahkan ke masing-masing RW,” kata Riyani kepada Jabar Ekspres di kantor desa, Senin (9/8).

Riyani menjelaskan, penyaluran melalui masing-masing RW dilakukan sebab saat ini pandemi Covid-19 penyebarannya masih liar, sehingga menjaga supaya tidak terjadi kerumunan yang dapat mengakibatkan potensi penyebaran virus semakin besar.

“Alhamdulillah penyaluran lancar tanpa hambatan. Penyaluran (bansos) kita awasi juga, pihak desa tetep ke lapangan buat mantau sekaligus mendata dan foto setiap penerima manfaat, selain untuk bukti juga buat laporan,” ujarnya.

Sementara itu, warga Desa Pasirnanjung yang menerima manfaat paket beras dari Kemensos sebanyak 10 kilo gram itu ada 643 PKM.

“Penyaluran dari sekitar beberapa hari kemarin, sampai sekarang masih berlangsung karena gak semua sekaligus warga datang, kita panggil satu-satu supaya jaga prokes (protokol kesehatan) dan biar tidak membludak,” pungkas Riyani.

Dalam pemaparannya, Riyani menuturkan, penyaluran bansos tidak boleh diwakilkan orang lain.

“Gak bisa diwakilkan, walaupun saudara juga tetap tidak boleh, tujuannya supaya benar-benar sampai ke tangan penerima manfaat,” imbuh Riyani.

“Kalaupun misalkan yang tercatat gak bisa hadir bawa bansos, diwakilkannya oleh keluarga yang ada di Kartu Keluarga,” tambahnya.

Riyani menerangkan, pihak desa hanya menyalurkan bansos sebagai perantara dan proses pelaksanaan hingga sampai di tangan warga PKM diserahkan ke masing-masing ketua RW.

“Di kita ada 13 RW dan sebelum bansos datang sudah diberi imbauan dan kita musyawarah supaya jangan ada iuran atau pemotongan bansos,” tutup Riyani. (bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan