BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil berharap keberadaan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang diresmikan olehnya di Kota Bandung, Kamis, bisa mencetak 100.000 eksportir pada 2022.
“Hari ini sudah ada 10.000 produk yang akan difasilitasi untuk ekspor. Saya targetkan juga ke Kampus Shopee ini, tahun depan 100.000 eksportir dari Jabar melalui fasilitas ini,” kata Gubernur Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil seusai meresmikan Kampus UMKM Shopee Ekspor.
Keberadaan kampus tersebut diharapkan menjadi lokomotif pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jabar mengekspor produknya.
“Saya sangat berbahagia. Di sini revolusi ekspor dimulai. Kenapa revolusi ekspor? Karena bisnis rumahan itu sebenarnya bingung mau jualan ke luar negeri karena terkesan rumit dan harus perusahaan besar. Sekarang tidak. Bisnis skala kecil atau rumahan sekarang bisa ekspor,” kata Kang Emil.
Kang Emil berharap Shopee membantu pelaku UMKM untuk mempersiapkan produknya go digital dan go global. Nantinya, pelaku UMKM akan dibimbing mengurus administrasi ekspor, memotret produk, dan teknik pergudangan.
“Untuk menjalani proses ekspor itu, kita bekerja sama dengan Shopee membangun yang namanya Kampus UMKM Shopee Ekspor di ibu kota Jawa Barat di Bandung. Nantinya UMKM akan dibimbing cara memotret fotogenik, dibimbing cara administrasi ekspornya,” ujarnya.
“Dikasih tahu teknik pergudangannya, dikasih tahu petanya, Singapura untuk apa, Filipina untuk apa. Sehingga betul-betul dimudahkan jadi citra ekspor perusahaan besar sudah lewat. Sekarang adalah perusahaan kecil-kecil bisa menguasai dunia,” katanya.
Selain itu Kang Emil mengatakan bahwa akan ada satu laptop untuk satu desa. Laptop tersebut nantinya disimpan di balai desa dan dapat digunakan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya.
“Saya ucapkan terima kasih ke Shopee, ada sekitar 5.000 desa yang akan dikasih satu desa satu laptop. Jadi nanti warga desa yang jauh dari kota ini tinggal datang ke balai desanya mengakses digital nanti didaftarkan secara digital produknya,” ujarnya.
“Sehingga ekonomi digital di Jabar itu merangkak. Tidak hanya di kota, tetapi juga di desa,” tambahnya.