CIMAHI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengklaim, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit mengalami penurunan yang signifikan.
Berdasarkan data terbaru dan resmi dari Dinas Kesehatan Cimahi saat ini sudah berada di angka 48,34 persen, sebelumnya berada di angka 53,24 persen. Namun, menurut data dari Pikobar bahwa Kota Cimahi masih di angka 53,24 persen.
“48,34 persen ini data yang benar dari Dinkes Cimahi. Sedangkan menurut data Pikobar Cimahi ini 53,24 persen,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Reri Marliah saat dihubungi, Jumat (30/7).
“Untuk kasus kita harus tracing, setiap hari nya bertambah, ada kasus-kasus baru, namun sekarang cenderung masyarakat ini gejala ringan dengan isolasi mandiri,” lanjutnya.
Menurut Reri, saat ini lebih banyak masyarakat yang terpapar covid-19 mengambil tindakan dengan isolasi mandiri dibandingkan masyarakat memilih untuk dirawat di rumah sakit.
Dibalik itu, seringkali masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 tidak melaporkan pada pihak puskesmas atau kelurahan maka ini akan menjadi permasalahan pada gejala yang sedang atau berat sehingga harus melakukan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19.
“Seringkali yang terkonfirmasi juga tidak melaporkan kepada puskesmas atau pun kelurahan ini lah yang akan menjadi masalah dia jatuh kepada gejala sedang berat maka perlu perawatan rumah sakit. Dan kalau gejala nya dirumah harusnya ada tindakan lanjut dari pihak medisnya, yang di khawatirkan gejala nya memberat. Cenderung angka kematian pun akan meningkat tapi mudah-mudahan bisa di atasi sampai di puskesmas,” paparnya.
Reri menjelaskan, kondisi Ruang ICU di Rumah Sakit Kota Cimahi cenderung sangat berkurang. Seringkali masyarakat tidak mendapatkan fasilitas dari pihak rumah sakit.
“Kita harus mencari ke rumah sakit lain di luar Kota Cimahi dan itu tidak mudah, karena memang seluruh ICU di seluruh Jawa Barat masih kurang rasionya jadi seringkali masyarakat bisa masuk ke rumah sakit,” ujarnya.
Lanjut Reri, 6 rumah sakit di Kota Cimahi yakni terdapat jumlah ketersediaan tempat tidur rujukan Covid-19 secara keseluruhannya ada 561 tempat tidur. Adapun yang dirawat di rumah sakit, terisi 274 tempat tidur.
