Jelang Anugerah Desa Wisata Indonesia, Disparbud Jabar Bergerak Cepat

BANDUNG – Sebanyak 127 desa wisata yang tersebar di 20 Kabupaten/Kota di Jawa Barat bakal mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu bertujuan untuk menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi.

Dalam ajang tersebut, terdapat beberapa kriteria penilaian yang akan dinilai untuk nantinya terpilih menjadi pemenang. Maka dari itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat akan ikut berperan membantu desa wisata tersebut.

“Kita akan optimal soal desa wisata, hari ini Disparbud mengundang asosiasi-asosiasi dan narasumber untuk memberikan arahan terkait kriteria penilaian itu,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik kepada JabarEkspres.com, Jumat(30/7).

“Jadi misalnya seseorang yang ahli di produk kuliner kita undang, untuk konteks yang ini kita mengundang bahari anugerah dari kreasi Jabar. Yang ahli-ahli kita undang untuk supaya desa Jawa Barat yang tadi 127 desa pasca Covid atau PPKM mampu bangkit dan ekonomi kembali pulih,” sambungnya.

Bisa dikatakan, kata Dedi, hal tersebut merupakan salah satu untuk pemulihan pasca pandemi.

“Makanya kita harus gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), gaspol (gunakan potensi lokal),” tambahnya.

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, desa wisata yang ikut dalam ajang ADWI harus memiliki standar yang mumpuni, misalnya seperti memiliki CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviroment Sustainability) yang baik, lalu terdapat daya tarik ataupun keunikan di banding tempat lain.

Untuk itu, Dedi menegaskan pihaknya akan membantu 127 desa wisata dalam ajang ADWI tersebut agar memperoleh penilaian tertinggi dari panitia penyelenggara.

“Nah, kita akan bantu seperti misalnya profiling video dan juga gambar desa wisata itu, pengelolaan penginapannya seperti apa, lau toiletnya juga, dan penguatan produk lokal serta pengemasan produk dan brandingnya,” ujar Dedi. (boy)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan