PKL Cikapundung Barat Besok Mulai Boleh Jualan, Begini Responnya

BANDUNG – Sempat lumpuh tak berjualan selama dua pekan para pedagang kaki lima (PKL) di Cikapundung Barat dijadwalkan kembali membuka lapaknya esok hari pada Selasa (27/07).

Kabar ini kami dapat dari Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Cikapundung Barat (Sukmayadi) pada Senin (26/07) Siang di Jalan Cikapundung

“Nu sanesna sapertos tukang majalah sareng tukang stempel mah atos (yang lainnya seperti penjual majalah dan penjual stempel udah berjualan), untuk para penjual makanan dijadwalkan buka lagi mulai besok” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Ate ini mengaku bahwa penjual makanan memang nasibnya tak semudah penjual stempel dan majalah mengingat aturan PPKM mengharuskan setiap yang membeli makanan harus take a way atau dibawa pulang.

“Sebetulnya penjual stempel juga baru sebagian, penjual makanan akan kembali buka besok dengan ketentuan harus taat protkes,” tambahnya.

Para PKL di Cikapundung Barat memang dalam beberapa pekan terakhir menjadi sorotan, selain karena melayangkan dua surat resmi kepada walikota juga membuat aksi damai berupa tulisan tuntutan tidak sanggup jika kondisi terus dibiarkan seperti ini. Tindakan ini mereka namai Bendera Putih dari PKL Cikapundung.

Ate juga mengaku bahwa satu yang menjadi kendala paling besar adalah penutupan jalan dikarenakan akses menuju Cikapundung hanya bisa dari Jalan Asia Afrika. Penutupan jalan yang dilakukan rutin pada pukul 18.00 WIB sangat berpengaruh mengingat para pedagang (khususnya kuliner) adalah yang beroperasi lebih banyak ketika malam hari.

Pria yang sering melakukan woro-woro ketiap pedagang kaki lima ini mengaku sudah sangat mengimbau kepada seluruh rekan dan koleganya untuk menerapkan prokes yang sangat ketat dan mengikuti aturan pemerintah bila usahanya ingin tetap lancar. Ate juga memberi informasi mengenai sanksi yang akan diterima jika para pedagang tetap ngotot untuk berjualan.

Respon para pedagang bermacam-macam, sementara keluhan juga datang dari para penjual buku bekas. Saat ditanya mengenai kondisi penjualan ketika masa PPKM banyak diantara mereka menjawab mengalami penurunan omset yang sangat drastis (mg1/ela)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan