Kisah Asep, Sopir Ambulan Pembawa Ratusan Pasien COVID-19 di Cimahi

“Pertama merujuk, deg-degan serba bingung soalnya nyawa pasien ada di kendali saya. Begitu yang ada diingatan saya. Kalau seterusnya biasa aja seperti membawa mobil biasa,” ungkap Asep.

Kemudian tahun 2012, Asep sempat ditarik ke Dinas Kesehatan yang merangkap menjadi sopir Sekretaris Dinas Kesehatan saat itu. Tahun 2020 ia ditugaskan lagi di Puskesmas Cipageran dan bertahan hingga saat ini.

Beberapa saat berada di Puskesmas Cipageran, ia pun langsung dihadapkan dengan pandemi COVID-19. Sudah ada ratusan pasien COVID-19 yang ia tuju ke berbagai rumah sakit rujukan maupun pusat isolasi lainnya.

Diakuinya berhadapan dengan pasien COVID-19 haruslah memiliki mental yang kuat, sebab bahkan tak hanya bahaya jalanan yang mengintai, melainkan juga risiko tertular virusnya pun cukup besar.

Namun dengan niat ibadah dan mengikuti protokol kesehatan yang dilengkapi APD, Asep meyakini akan terhindar dari COVID-19. Ia tetap ikhlas dan selalu siap dengan tugas yang diamanatkan kepadanya.

Alhamdulillah belum pernah dan jangan sampai tertular,” ucapnya.

Berbagai kondisi pasien Asep temukan. Dari mulai yang ringan sampai terparah, seperti yang mengalir gejala sesak nafas hingga berjalan pun harus dibopong. Air matanya pun sempat menetes ketika ia menyaksikan pasien yang dibawanya meninggal dunia.

“Waktu itu, begitu sampai IGD sudah serah terima, pasien meninggal. Belum sempat mendapat tindakan dari rumah sakit, keburu meninggal,” beber Asep.

Kemudian kesan bahagia selalu dirasakan Asep ketika ada pasien yang dirujuknya kembali sembuh. Ia pun berharap pandemi COVID-19 ini segera mereda, bahkan berakhir. Sehingga kehidupan pun bisa berjalan normal seperti beberapa tahun lalu.

“Pernah waktu itu ada pasien yang sembuh, terus nyari saya. Senang sekali rasanya,” tukas Asep. (fey)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan