NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Tapi kenyataannya, hingga saat ini cakupan vaksinasi Covid-19 di KBB masih rendah dan belum sesuai dengan harapan.
Di KBB sendiri, ada sebanyak 1.396.176 orang yang ditargetkan menjadi penerima vaksinasi Covid-19. Namun, hingga saat ini 235.612 orang atau 16,88 persen yang sudah divaksinasi dosis I. Sementara vaksinasi dosis II baru sebanyak 124.963 orang atau 8,95 persen.
Kategori masyarakat umum dan rentan terpapar Covid-19 menjadi yang paling rendah capaiannya. Dari target 1.023.919 orang, pada vaksinasi dosis I baru sebanyak 38.527 orang atau 3,76 persen. Sementara dosis II sebanyak 8.647 orang atau 0,84 persen.
Kemudian untuk kategori lansia, sasaran vaksinasinya sebanyak 120.434 orang. Pada vaksinasi dosis I, capaiannya sebanyak 18.400 orang atau 15,28 persen. Lalu pada dosis II sebanyak 12.706 orang atau sebanyak 10,55 persen.
Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasyihan, mengakui ada sejumlah kendala yang menyebabkan lambannya capaian vaksinasi Covid-19 di Bandung Barat.
“Kendalanya saat melaksanakan vaksinasi di desa itu terkendala mobilitas lansia. Kadang ada yang sulit bergerak, diangkut juga sulit. Enggak efektif kalau door to door karena akan lama pelaksanaannya,” ungkap Nurul saat dihubungi, Kamis (22/7).
Kendala lainnya yakni ketersediaan dosis vaksin yang terbatas serta tenaga kesehatan (nakes) sebagai vaksinator yang juga banyak bertumbangan lantaran terpapar Covid-19.
“Jatahnya kan diatur pusat, kita di daerah hanya sebagai pelaksana. Terkadang yang kita ajukan tidak sesuai dengan yang diberikan. Kemudian vaksinatornya, di kita banyak yang tumbang karena terpapar Covid-19,” jelasnya.
Pihaknya sendiri diberikan target vaksinasi 11 ribu sasaran dalam sehari. Jumlah tersebut tersebar di 32 puskesmas, yang artinya setiap puskesmas wajib melakukan vaksinasi terhadap 400 orang dalam sehari.
“Cuma kalau Minggu kan libur, akhirnya target Minggu itu ditarik ke hari Senin-Sabtu, jadi targetnya naik ke 450 orang sehari. Belakangan ini masyarakat lebih antusias ikut vaksinasi, cuma ya itu tadi terkendala ketersediaan vaksin dan nakesnya, jadi sulit diimbangi,” tandasnya. (mg6)