Samsung konsisten menjadikan lini smartphone Galaxy sebagai rangkaian perangkat yang dapat diandalkan di keseharian konsumen, termasuk Galaxy S20 FE varian terbaru
JAKARTA – Pembatasan sosial yang berlaku saat ini membuat kita perlu untuk terus memusatkan berbagai kegiatan di rumah. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berkurangnya interaksi sosial akibat pembatasan dapat menimbulkan kecemasan yang bisa mengganggu kesehatan mental. Masyarakat pun perlu mencari cara untuk mengatasi kecemasan yang dapat timbul kapan saja selama pembatasan sosial ini.
Dalam hal ini, smartphone dapat membantu masyarakat untuk melakukan berbagai rutinitas kesukaan untuk menjaga ketenangan batin. Memahami hal tersebut, Samsung Electronics Indonesia (SEIN) konsisten menghadirkan smartphone yang dapat diandalkan sebagai daily driver untuk berbagai kebutuhan pengguna, termasuk dalam menjaga kualitas hidupnya.
“Samsung menghadirkan lini smartphone Galaxy sebagai rangkaian perangkat yang dapat memberikan nilai tambah bagi setiap lapisan masyarakat. Hal ini pun juga berlaku terhadap Galaxy S20 FE yang baru saja kami hadirkan varian terbarunya dengan prosesor Snapdragon 865. Kami harap, fitur-fitur epic pada Galaxy S20 FE dapat menemani konsumen untuk melakukan apa pun yang disuka dan tetap menjadi dirinya sendiri dalam menghadapi masa penuh tantangan ini,” ujar Taufiqul Furqan, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia.
Ada sejumlah kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan di tengah pembatasan sosial. Kegiatan tersebut pun dapat menjadi lebih bernilai dengan dukungan fitur-fitur andalan dari Galaxy S20 FE yang kini hadir dengan pembaruan dari segi prosesor. Simak penjelasannya di bawah ini:
Social media distancing
Dengan pembatasan sosial yang berjalan saat ini, besar kemungkinan kita menjadi lebih sering melihat media sosial. Tidak dapat dimungkiri bahwa media sosial menjadi platform yang penting bagi banyak orang untuk tetap up-to-date terhadap berbagai informasi terkini. Meski demikian, sejumlah ahli melihat bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan berpotensi untuk menimbulkan gangguan kecemasan.
Maka dari itu, tidak ada salahnya kita melakukan sosial media distancing. Untuk menerapkannya, kita bisa mengurangi waktu yang kita habiskan tiap harinya untuk mengakses media sosial. Jadi, bukan berarti kamu tidak boleh menggunakan media sosial sama sekali, hanya intensitasnya yang dikurangi. Lalu, kita juga bisa melakukan kurasi terhadap konten-konten yang kita lihat, pastikan kita tidak dibanjiri informasi secara berlebihan yang dapat memicu munculnya kecemasan.