JAKARTA – Cara kekerasan selama penerapan aturan PPKM darurat menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.
Kepala Negara meminta agar aparat tidak kasar terhadap warga. Insiden Satpol PP yang memukul perempuan di Gowa, Sulawesi Selatan adalah salah satunya.
“Hati-hati dalam menurunkan mobility index mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat. Terhadap pedagang, PKL, toko. Saya minta Polri dan juga Mendagri, kepada daerah, agar jangan keras dan kasar,” tegas Jokowi dalam Pengantar Rapat Terbatas Evaluasi PPKM Darurat, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7).
Jokowi meminta cara-cara penegakan aturan saat PPKM darurat dilakukan dengan lebih baik. Aparat harus bersikap tegas. Tetapi harus menghindari kekerasan. “Tegas dan santun,” jelas Jokowi.
Cara yang lebih efektif adalah mensosialisasikan PPKM darurat sembari memberi bantuan sosial. Dengan demikian, masyarakat bersedia mematuhi aturan PPKM darurat.
“Sosialisasi memberikan ajakan-ajakan sambil bagi beras atau sembako. Itu mungkin bisa sampai pesannya,” paparnya.
Jokowi juga menyoroti pemukulan terhadap perempuan (sekalian suaminya) di Gowa, Sulawesi Selatan. Pemukulan itu dilakukan Sekretaris Satpol PP Gowa bernama Mardani. Oknum tersebut sudah dipecat dan jadi tersangka di kepolisian.
“Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan, misalnya, Satpol PP memukul pemilik warung. Apalagi ibu-ibu. Ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana. Karena itu saya perintahkan semua aparat untuk tetap tegas namun santun. Gunakan cara-cara yang baik. Yang terpenting hindari kekerasan dan cara kasar,” pungkas Jokowi. (rh/fin)