JAKARTA – Pemerintah memberikan paket obat dan vitamin yang diberikan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di Pulau Jawa dan Bali. Jumlahnya 300 ribu paket. Pemerintah membaginya menjadi tiga paket. Lantas bagaimana cara mendapatkannya secara gratis?
“Untuk mendapatkannya, sesuai prosedur puskesmas, atau bidan desa akan melakukan triase. Yakni membagi apakah mereka OTG, ODG (Orang Dengan Gejala) ringan, sedang atau berat. Sehingga data tersebut sudah dimiliki bidan desa atau puskesmas,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (15/7).
Sedangkan untuk mencegah kebocoran pendistribusian obat, distribusi akan diawasi oleh kesehatan Kodam, kodim dan koramil dan babinsa.
“Ini juga akan didampingi oleh petugas puskesmas maupun bidan desa yang memiliki daftar siapa yang sedang isoman. Pembagian akan disesuaikan dengan data yang dimiliki puskesmas dengan persyaratan yang sudah ditentukan puskesmas,” papar mantan KSAU ini.
Penyimpanan obat akan dilakukan di Kodim. Karena harus ada pengawasan, pendataan dan pencatatan keluar masuk obat.
“Saya imbau kepada masyarakat yang ada di desa, RT, RW apabila memang ingin mendapat obat tersebut silakan menyampaikan ke bidan desa. Kemudian petugas-petugas puskesmas setelah datanya ada, maka babinsa akan memberikan paket obat tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dan diantar dengan pendampingan bidan desa maupun petugas-petugas puskesmas,” terang Hadi. (Fin.co.id)