4 Akhlak Kepemimpinan yang Harus Dimiliki Para Pemimpin

Oleh karena itulah, di samping melakukan introspeksi, seorang pemimpin harus terbuka untuk menerima kritik, mau menerima kritikan yang dilontarkan orang lain.

Orang yang mau menerima kritikan orang lain adalah orang yang memiliki jiwa positif dan konstruktif. Mau menerima kritikan orang lain adalah pertanda kelapangan dada, kesabaran, kemampuan mengendalikan diri, kedalaman akal dan hikmah serta perbaikan terhadap perbuatan dan tingkah laku, dan kemajuan di medan amal.

Asal saja sifat kritik itu sehat, membangun, konstruktif. Jangan hendaknya orang yang melontarkan kritik itu dianggap sebagai lawan yang perlu “dibungkamkan.”

Malah orang yang berani mengemukakan kritik, menunjukkan kesalahan atau kekurangan seseorang pemimpin, justru itulah yang merupakan partisipasi yang sejati.

3. Amanah dan jujur.

Sifat amanah, yaitu dipercaya dan memelihara kepercayaan orang banyak adalah salah satu sifat kepemimpinan Islam yang penting.

Agama Islam mewajibkan kepada setiap kaum Muslimin untuk memelihara amanah. Dalam hal ini Allah Swt. berfirman, “Allah memerintahkan kepada kamu untuk menunaikan amanah kepada ahlinya (yang berhak mempunyainya).” (QS. An-Nisa, 4:58).

Penyelewengan terhadap sesuatu amanah bukan saja merugikan orang yang terkena penyelewengan tersebut, tetapi akan mempunyai akibat mata rantai yang buruk di dalam masyarakat.

Dalam pengertian memelihara amanah itu termasuk juga menyerahkan sesuatu urusan atau tanggung jawab kepada orang-orang yang mampu dan cakap, yang memenuhi syarat-syarat.

Dalam hal ini Rasulullah Saw. telah bersabda, “Apabila amanat disia-siakan maka tunggulah saat kehancurannya. Salah seorang sahabat bertanya: “Bagaimanakah menyia-nyiakannya, wahai Rasulullah? Rasulullah Saw. menjawab, “Apabila perkara itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (HR. Bukhari).

Ada kisah seorang penduduk pegunungan pernah bertanya kepada Rasulullah Saw.: Apakah ajaran Islam yang paling rendah dan apa pula yang paling berat? Rasulullah bersabda, “Ajaran Islam yang paling mudah ialah mengucapkan kalimah syahadat; dan yang paling berat ialah memelihara amanah. Tidak diterima (pengakuan) keagamaan orang yang tidak ada amanah, tidak diterima shalat dan zakatnya.” (HR. Al-Bazar).

Dalam hal ini, seorang pemimpin harus berlaku jujur (shiddiq). Dalam hal ini Imam Ghazali membagi sifat jujur ada enam macam, yaitu: jujur atau lurus dalam perkataan; lurus kemauan; lurus dalam niat; lurus memenuhi tekad; lurus dalam perbuatan; dan lurus dalam menegakkan kebenaran dan menjalankan agama.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan