BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) membuat fitur Isolasi Mandiri (Isoman) melalui portal website Pikobar.
Fitur Isoman ini, ditujukan bagi para pasien penderita COVID-19 agar memiliki akses dalam mendapat bantuan obat dan vitamin gratis.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, layanan Fitur Pikobar dapat mengurangi beban fasilitas kesehatan dan rumah sakit di Jabar. Apalagi tingkat keterisian tempat tidur RS di Jabar per Minggu (4/7/2021) mencapai 91,05 persen.
“Yang menjalani isoman jumlahnya cukup banyak dan saya menerima komplain dari warga yang kebingungan harus berkonsultasi ke siapa. Lalu, mereka juga kebingungan mendapatkan obat-obatan dan suplemen,” ujarnya di Gedung Pakuan, Rabu (7/7).
Panduan mengenai Isoman di rumah itu meliputi prosedur pemantauan kontak erat, kriteria selesai isoman, serta pengajuan layanan telekonsultasi dan obat-obatan.
Bagi warga yang hendak mengetahui hal itu dapat mengunjungi portal Pikobar Milik Pemprov Jabar.
Problem di luar rumah sakit ini menjadi latar belakang dan inisiatif Pemda Provinsi Jabar membuka konsultasi dokter secara online melalui Pikobar.
‘’Nanti diberi obat serta suplemen gratis sesuai prosedur kepada mereka yang isoman,” ujarnya menambahkan.
Pemerintah Jabar pun kemudian telah melakukan Refocusing anggaran pembangunan 11 proyek infrastruktur sebesar Rp 140 miliar kemudian bakal dialihkan untuk penanganan COVID-19.
Anggaran sebesar Rp140 miliar tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan suplemen bagi pasien COVID-19 yang menjalani isoman.
Dia berujar supaya perusahaan farmasi dapat secepatnya memasok obat-obatan yang sudah dipesan ke gudang Pemda Provinsi Jabar.
Bagi pesanan obat yang sudah masuk lewat aplikasi, diharapkan untuk langsung dikirim ke rumah masing-masing pasien COVID-19 yang sedang menjalani isoman.
“Saya berharap obat-obatan bisa masuk secepatnya ke gudang Pemprov Jabar. Setelah itu, sesuai pesanan yang ada di Aplikasi bisa dikirim sampai ke rumahnya,” tutupnya. (mg10/red)