Pemerintah Akan Impor Tabung Oksigen untuk Penuhi Kebutuhan Medis

JAKARTA – Banyak rumah sakit (RS) kekurangan tabung oksigen lantaran angka penularan Covid-19 di dalam negeri, belakangan terus mengalami peningkatan tajam.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk melakukan impor tabung oksigen.

“Sehingga kita juga sudah dengan Menteri Perindustrian sudah berkoordinasi untuk impor tabung yang sebesar 6 meter kubik dan 1 meter untuk memenuhi ruang darurat tambahan yang ada di RS,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7).

Budi menambahkan, Kemenkes juga sudah mendapatkan komitmen dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), agar melakukan konversi penggunaan oksigen dari industri ke medis. Sebanyak 90 persen oksigen dalam negeri akan dialihkan ke sektor medis.

“Kami sudah mendapatkan komitmen dari Kemenperin dan sudah koordinasi dengan Kemenperin agar konversi dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen. Jadi sekitar 575.000 ton oksigen produksi dalam negeri akan dialokasikan untuk medis,” katanya.

Budi turut menjelaskan perihal produksi oksigen di Indonesia, di mana sebanyak 75 persen diproduksi untuk industri dan untuk medis hanya sebanyak 25 persen saja.

“Kapasitas produksi oksigen nasional ada 866.000 ton per tahun, tapi semua pabrik itu sekarang utilisasinya 75 persen, jadi yang riil diproduksi diproduksi setiap tahun adalah 640.000 ton. Dari itu, 75 persen dipakai untuk oksigen indusrti seperti industri baja, nikel, smelther, kemudian juga koper smelther, itu 458 ribu. Yang medis hanya 25 persen, 181 ribu ton per tahun,” ungkapnya.

Budi menjelaskan wilayah yang paling sedikit memproduksi oksigen adalah di Jawa Tengah, sementara yang cukup banyak ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kita memang menyadari ada isu dari sisi distribusi, karena memang Jawa Tengah paling sedikit produksi oksigennya, banyaknya ada di Jawa Barat, Jawa Timur. Jadi kita harus ada logistik yang disalurkan ke sana,” pungkasnya. (jawapos.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan