CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Satpol PP, Damkar Kota Cimahi, dan BPBD Kota Cimahi bekerja sama dengan PMI Kota Cimahi melakukan aksi penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area perkantoran pemkot Kota Cimahi.
Aksi ini sebagai bentuk bagian untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di kalangan ASN Pemkot Cimahi.
Penyemprotan dilakukan di dalam maupun di luar ruangan area kantor Pemkot Cimahi dengan beberapa unit mobil pemadam kebakaran dan 24 personil gabungan terdiri dari personil BPBD 10 orang dan PMI 7 orang yang bertugas melakukan penyemprotan di dalam ruangan area perkantoran pemkot Cimahi.
Sedangkan, untuk 7 personil dari Damkar bertugas melakukan penyemprotan di luar ruangan area perkantoran Pemkot Cimahi termasuk di sepanjang Jalan Raden Hardjakusumah dan sekitarnya.
“Kita lakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan Pemerintah Kota Cimahi didasarkan atas kondisi dan situasi rekan-rekan yang banyak terpapar Covid-19,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi Adet Chandra Purnama, Rabu (23/6).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi saat ini sekitar 46 ASN Kota Cimahi yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
Serta hal ini akan terus bertambah jika tidak segera dilakukan sebagai upaya pencegahan yang salah satunya adalah dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan Pemkot Cimahi.
“Ini menjadi kekhawatiran bersama sehingga muncullah perintah dari Plt. Wali Kota untuk melaksanakan penyemprotan disinfektan bekerja sama dengan PMI Kota Cimahi dan BPBD Kota Cimahi yang merupakan Ketua Harian Satgas Covid-19 jelas Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi Adet Chandra Purnama,” terangnya.
Adet menjelaskan, penyemprotan disinfektan ini sesuai arahan pimpinan sudah dilakukan di beberapa Pusdik dan di sekitaran kantor pemerintah Kota Cimahi yang berada di luar kantor induk diantaranya di wilayah utara di Pasir Kaliki, Cibabat dan wilayah Kelurahan Utama Pilar Mas, Pondok Mas dan Garnisun.
Sedangkan untuk warga masyarakat di lingkungan RW dapat melakukan penyemprotan secara mandiri dengan berkoordinasi dengan pihak lainnya baik Kelurahan maupun Kecamatan.
“Jadi di Kecamatan sudah menyiapkan bibit disinfektan untuk bisa distribusikan ke wilayah yang membutuhkan,” tuturnya.