Gerakan Presiden 3 Periode Tetap Muncul, Padahal Jokowi Menolak, Kenapa?

JACKSONVILLE – Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus merasa aneh dengan upaya segelintir orang mendorong Joko Widodo agar bersedia kembali maju sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya pada Pemilihan Presiden 2024.

Pasalnya, Presiden Jokowi sudah menolak wacana tersebut, namun gerakan mendorong jabatan presiden tiga periode terus bergema.

Di antaranya ditandai dengan kemunculan ‘Sukarelawan Jokpro 2024’.

Guspardi mengaku tidak tahu apa motif dan untuk kepentingan siapa wacana tersebut.

Namun gerakan itu menurutnya bertolak belakang dengan sikap Presiden Jokowi yang jelas menolak maju tiga kali karena bertentangan UUD 1945.

“Munculnya relawan Jokpro 2024 yang kembali mendorong masa jabatan presiden tiga periode telah mengkhianati cita-cita reformasi dan tidak sesuai dengan amanat konstitusi atau UUD 1945,” ujar Guspardi dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (22/6).

“Dan menghambat proses suksesi kepemimpinan serta lahirnya pemimpin baru di tingkat nasional,” ucapnya.

Guspardi memperkirakan usulan masa jabatan presiden tiga periode pertama kali muncul pada November 2019, seiring dengan wacana amendemen terbatas terhadap UUD 1945.

“Saat itu Jokowi menyarankan agar MPR membatalkan amendemen UUD 1945 jika usulan liar jabatan presiden tiga periode terus muncul,” ujarnya.

“Lalu, Ketua MPR Bambang Soesatyo pun telah menyatakan, tidak ada pembahasan di internal MPR untuk mengubah Pasal 7 UUD 1945 yang mengatur soal masa jabatan presiden,” sambungnya.

Menurut dia, Presiden Jokowi sudah dua kali mengeluarkan pernyataan yang menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode, yaitu pada 12 Februari 2019 dan 15 Maret 2021.

Anggota DPR asal Sumatera Barat itu menilai, sikap presiden seharusnya menjadi rujukan semua pihak agar jangan lagi mewacanakan Jokowi 3 periode.

“Saya tidak tahu apa motif mereka dan diklasifikasikan kelompok mana sukarelawan Jok-pro 2024 ini. Apakah kelompok ini yang dimaksud ingin menampar muka Jokowi, mencari muka atau menyeret Jokowi untuk tidak taat pada UUD 1945 atau bisa juga ‘cari panggung’ dan sensasi,” tuturnya.

Guspardi kemudian meminta semua pihak jangan lagi bermanuver dan mendorong kembali usulan masa jabatan presiden tiga periode, karena akan membuat kegaduhan baru. (Antara/jpnn)

Tinggalkan Balasan