CIMAHI – Kasus COVID-19 di Cimahi melonjak dalam akhir-akhir ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa lonjakan kasus yang terjadi saat ini adalah setelah liburan Idul Fitri 2021.
“Covid di Kelurahan kita satu-satunya sudah mencapai 1.000 kasus. Jadi dari seminggu sebelumnya 800-an,” kata Lurah Cipageran, Rully Sulfanorida, Kantor Kelurahan Cipageran, Rabu (16/6).
“Hampir sebulan setelah lebaran (jadi, red) 1.022 kasus,” tambahnya.
Adapun, lanjut Rully, jumlah penambahan kasus Covid-19 yang aktif saat ini mencapai 132 kasus dan meninggal dunia sebanyak 22 kasus.
“Aktif 132 kasus, dari 132 itu; 5-nya di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia), 3-nya di rumah sakit, sisanya di rumah sendiri (isolasi mandiri),” katanya.
Rully menegaskan, melonjaknya kasus kenaikan covid-19 di Kelurahan Cipageran yang telah mencapai ribuan kasus ini, yakni imbas dari abainya penegakan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat.
“Mudik dilarang tapi mereka bangga kalau bisa tembus. Jadi, warganya gak taat, resikonya seperti itu,” terangnya.
Sebelum kenaikan kasus Covid-19 mencapai ribuan kasus, yaitu saat menyentuh 800-an, rata-rata penambahan kasus sebanyak 90 kasus dalam waktu per bulan.
Menurutnya, melonjaknya kasus ini juga akibat adanya mobilitas warga yang tinggi.
“Warga yang terpapar dalam satu keluarga, akibat dari berpergian ke luar kota, mudik secara bersembunyi, dan nekad liburan piknik bareng dengan keluarganya,” sambungnya.
Lalu, sejumlah upaya tengah gencar dilakukan pihak Kelurahan Cipageran untuk menekan laju kasus, diantaranya dengan melakukan sosialisasi, edukasi, isolasi mandiri, serta lakukan pengawasan ketat bagi mereka yang menjalankan isolasi mandiri.
Ia menyampaikan, rata-rata warga yang berdomisili di bagian Cimahi Utara, ialah mereka yang bekerja di luar kota.
Mereka terpapar akibat kegiatan dari luar wilayah, maupun menerima tamu dari luar wilayah Cimahi. (Mg5)