Disparbud Jabar Targetkan 100 Desa Ikut Anugerah Desa Wisata 2021

BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menargetkan 100 desa bisa mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Saat ini pihaknya fokus untuk memilih desa yang bisa memenuhi kriteria memenangi sejumlah kategori.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Selasa mengatakan ajang yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini sejalan dengan visi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melalui beragam program yang ingin menjadikan desa sebagai opsi kebangkitan perekonomian melalui tagline “Tinggal di Desa, Rejeki Kota, Bisnis Mendunia”.

Dedi mengatakan rencana keikutsertaan pun tidak terlepas dari arahan Menparekraf Sandiaga Uno. Pada akhir pekan lalu, Dedi Taufik mendampinginya berkunjung ke Desa Cibuntu dan Desa Cipasung di Kabupaten Kuningan.

“Jadi arahan pak Menteri dalam Anugerah Desa Wisata 2021, kami targetkan ada 100 desa yang bisa berpartisipasi. Ini juga bisa menjadi salah satu opsi untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempromosikan desa wisata yang sudah berjalan,” kata Dedi.

Ia mengatakan di Provinsi Jabar ada sekitar 5.312 desa dan nanti pihaknya akan mengusulkan dari yang embrio, berkembang dan desa wisata yang sudah maju.

“Target ada 100 desa wisata yang ikut dalam anugerah tersebut,” kata dia.

Sejumlah kriteria desa yang dipilih nantinya akan menyesuaikan dengan kategori yang diusung, yakni, cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE, desa digital, souvenir (kuliner, fesyen dan kriya), daya tarik wisata (berbasis alam, budaya atau buatan), konten kreatif, penginapan dan kamar kecil.

“Kami akan menyiapkan secara maksimal. Kami harus optimistis karena desa di Jawa Barat punya keunikan, seperti Desa Cibuntu, Desa Cipasung, ada juga Ciptagelar, banyak sekali. Ini kami sedang pilih,” kata dia.

“Pak menteri juga menyebut akan meng-create bahwa pertumbuhan (ekonomi) bisa muncul di desa,” lanjut Dedi Taufik. (antaranews)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan