CIMAHI – Pedagang tahu dan tempe di Kota Cimahi kembali berjualan setelah berhenti jualan selama tiga hari. Sayangnya, harga tahu dan tempe di Cimahi malah menjadi naik.
Berdasarkan pantauan, harga tahu/tempe di Pasar Atas Baru dan Pasar Cimindi yang asalnya berkisar Rp10.000 sekarang menjadi Rp10.500.
Lalu, ada juga yang menembus sampai kisaran Rp11.000. Kenaikan harga tahu dan tempe tersebut ditenggarai sekitar Rp500 hingga Rp1.000.
Sementara untuk harga kedelai saat ini mencapai Rp15.000 per kilo, yang sebelumnya Rp12.000 hingga Rp11.500 per kilo.
Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar Kota Cimahi, Andri Gunawan menyatakan, sebelumnya para pedagang sempat mogok berjualan selama tiga hari.
Hal tersebut imbas dari harga kedelai yang naik, tapi bukannya malah membaik harganya malah menjadi naik.
Hampir di semua pasar, lanjut Andri, yang dikelola pemerintah, para pedagangnya sudah berjualan kembali.
“Kebijakan dari pusat, karena masih impor. Kita tidak bisa memprediksi di lapangan, kalau kita mah teknisi,” ujar Andri, Senin (31/5) kemarin.
“Jadi itu tidak bisa dipastikan, hanya bisa memantau saja, harga tahu, kedelai di lapangan terutama di pasar. Kalau masalah naik-turunnya dari pusat,” tambahnya.
Andri menambahkan, pemerintah harus segera untuk menggodok kebijakan soal kenaikan kedelai ini.
“Sukur-sukur, kalau bisa segera diturunkan lagi harga kedelainya, kasihan kan dampaknya bukan hanya pedagang tahu tempe,” imbuhnya.
“Masyarakat kita juga yang suka makan tahu, tempe sekarang kan kena dampaknya. Belum lagi pedagang-pedagang kecil (batagor, baso tahu) itu juga kena dampaknya,” bebernya.
Andri berharap, Harga kedelai bisa segera turun kembali. Saat ini segera lakukan Operasi Pasar Murah (OPM), agar harganya stabil kembali untuk pengusaha atau pedagang tahu dan tempe. (Mg5)