Modal Mi Instan Dapet Emas 100 Gram, Pedagang Kecil di Bandung Bagi-bagi THR untuk Puluhan Penjual Nasgor Keliling

Nyaris dua puluh tahun, Ibu Tuti membantu usaha puluhan penjual nasi goreng keliling di Bandung

Kampanye Pesta Hadiah Emas (PEDAS) #SabarItuEmas dari Mi ABC Selera Pedas ajak masyarakat untuk berdaya juang dan sabar menikmati proses untuk mendapatkan pencapaian emas

Kampanye PEDAS #SabarItuEmas berhadiah uang tunai hingga emas murni 100 gr diperpanjang hingga 30 Juni 2021

JAKARTA – Membuka kios kecilnya sejak 2001, Tuti Nurbaeti (54 tahun) seorang ibu dengan tiga anak di Bandung hanya memiliki niat awal untuk membantu perekonomian keluarganya. Lewat lapak dagang kayu berluas 3×3 meter di daerah Cibeunying, Bandung, Tuti berhasil mengentaskan putra pertamanya lulus universitas, dan mengantar putri bungsunya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Lebih dari itu, ternyata lewat tokonya, Tuti berjasa besar membantu puluhan penjual nasi goreng keliling untuk bertahan hidup dan meneruskan usaha. Daya juang dan kesabarannya membuahkan keberuntungan tak terduga. Tuti memenangkan 100 gram emas murni dari Mi ABC Selera Pedas melalui keikutsertaannya dalam Kampanye Pesta Hadiah Emas (PEDAS) #SabarItuEmas pada Maret lalu. Sebagian hadiah juga Tuti berikan kepada para pelanggannya, yakni para penjual nasgor keliling, sebagai bingkisan THR Idul Fitri.

Hampir 20 tahun yang lalu, Tuti memutuskan untuk berdagang setelah sang suami harus berhenti dari pekerjaannya sebagai konsultan pengukur jalan di sebuah perusahaan swasta. Dengan mencairkan dana Rp 3 juta yang telah lama ditabungnya, Tuti mendapatkan lokasi toko tak jauh dari area kamar petak kontrakan di Sukapada, Kecamatan Cibeunying, Bandung. Mendapati para penyewa kontrakan mayoritas merupakan penjual nasi goreng keliling, dari mulanya menyediakan kebutuhan sehari-hari, Tuti mengalihkan fokus dagangan menjadi bahan baku pangan, seperti beras, minyak goreng, telur sampai mi telur. Suami Tuti pun melihat peluang dengan mengelola usaha suplai elpiji tabung bagi para penjual tersebut.

“Saya memulai berdagang dari anak bungsu belum genap berusia setahun, masih di gendongan. Sekarang, ia sudah kuliah tingkat pertama, dan saya tidak terpikir untuk menutup toko. Dari lapak kecil ini, keluarga saya bisa hidup. Bahkan, saya dan suami bersyukur sekali sudah bisa menguliahkan dua anak pertama kami sehingga mereka mampu mandiri,” tutur Tuti Nurbaeti, pedagang sembako dan pemenang Kampanye Pesta Hadiah Emas (PEDAS) Mi ABC Selera Pedas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan