Harga Kedelai Melonjak, Pengrajin Tahu Tempe di Cibuntu Mogok Serentak

BANDUNG – Para pengrajin tahu dan tempe di sentra industri tahu dan tempe Cibuntu, Kota Bandung serentak melakukan aksi mogok produksi sejak Jumat (28/5) hingga Minggu (30/5).

Menurut salah satu pengrajin tahu dan tempe Cibuntu, Nanang Suryana, aksi ini dilakukan karena kondisi harga kacang kedelai yang naik secara signifikan.

“Tiga hari mogok (tidak produksi tahu dan tempe). Semuanya kompak di sini,” ujarnya saat ditemui di pabrik miliknya di sentra industri tahu dan tempe Cibuntu, Jumat (28/5).

Akibat harga kacang kedelai yang melonjak tinggi menyebabkan pengrajin mengalami kerugian.

“Dinaikan harga jualan enggak bisa, tapi kalau enggak dinaikan kita yang rugi, sekarang 44 ribu enggak ada untungnya apalagi kalau dinaikan jadi 50 ribu enggak akan ada yang beli kayaknya,” katanya.

Nanang mengatakan apabila harga kacang kedelai terus naik maka akan semakin merugikan para pengrajin di sentra industri tahu dan tempe.

“Harga kacang kedelai normal Rp 7.000, sekarang Rp 10.700. Di agen kacang kedelainya kayaknya sekarang sampai 12 ribu,” ungkapnya.

Nanang menuturkan stok kacang kedelai di pasar relatif melimpah namun harganya yang tetap tinggi. Menurutnya, kacang kedelai lokal tidak terlalu bagus untuk kualitas tahu sehingga harus dicampur dengan kacang kedelai impor.

Nanang pun berharap semoga harga kacang kedelai kembali normal.

“Semoga pemerintah bisa turun tangan ya, mengatasi harga kedelai yang baik ini, semoga aja harganya seperti dulu lagi,” pungkasnya.

(MG8)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan