Elektabilitas Ridwan Kamil Naik, Begini Tanggapan Pengamat Politik

“Ada ikatan emosional dan akhirnya didukung. Meskipun beda pilihan tapi karena Ridwan kamil asli Jabar ya sudah pilih dia. Kan gitu ya. Pokoknya orang jabar harus manggung di tingkat Nasional. Itu lah persepsinya yang menjadi elektabilitasnya naik,” ungkapnya.

Di samping itu, ia pun menilai kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar di bawah kepemimpinanya sangat baik. Bahkan daerah lain pun mencontoh kepada Jabar.

“Kalau saya lihat, saya juga banyak berinteraksi dengan mereka ya. Ternyata banyak daerah yang meminta contoh atau belajar ke Jawa Barat,” katanya.

“Jadi kalau misalnya komunikasi dengan DKI Jakarta, kemudian Jawa Tengah dan Jawa Timur yang paling padat itu konsultasinya justru ke Jawa Barat,” tambahnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadikan Jabar menjadi percontohan. Pertama, Ridwan Kamil melibatkan para ahli di Perguruan Tinggi dan kedua komunikasi yang bagus kepada Menteri.

“Jabar mempunyai Perguruan Tinggi yang banyak. Ada ITB, bahkan UI di Depok, ada Unpad. Jadi mereka mengatakan anda (Jabar) inikan punya banyak ahli. Sehingga kami pasti setiap kebijakannya akan diserahkan pada ahlinya,” jelasnya.

Menurutnya, Ridwan Kamil sudah tidak sungkan dan segan untuk mengundang para ahli di Perguruan Tinggi itu. Termasuk dalam dunia kesehatan, aspek ekonomi, sosial budaya dan lainnya itu banyak di undang.

“Nah daerah lain justru banyak meniru ke Jabar itu, disitulah yang sering kali poinnya naik. Makannya publik tahu itu banyak ditiru daerah lain karena menjadi baik,” katanya.

Kedua, lanjut dia, Ridwan Kamil itu bagus dalam komunikasinya. Terlebih kepada temen-temannya di Kementrian. Bahkan tidak sedikit kementriannya pun notabe-nya banyak orang Jabar.

“Bantuan atuh euy (tolong dibantu dong). Nah kalimat-kalimat itu yang menjadikan Ridwan Kamil banyak dukungan dari pusat,” lanjutnya.

Menurutnya, Ridwan Kamil relasi dengan pusat itu lebih bagus. Sementara Ganjar Pranowo bagusnya hanya dengan Presiden saja. Sebab ada hubungan partai.

“Kalau Ridwan Kamil lebih dekat bukan dengan presiden. Melainkan dengan Menteri, kesehatan lah, ekonomi, budaya. Jadi lebih komunikatif sehingga banyak dukungan pusat juga, itu juga menaikan ranking persepsi publik,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan