Bahas TPPAS Legok Nangka, Pemkot Cimahi Terima Kunjungan Pansus II DPRD Jawa Barat

CIMAHI – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menerima kunjungan kerja dari Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Provinsi Jawa Barat terkait kerja sama TPPAS Legok Nangka. Kegiatan ini berlokasi di Aula Gedung A Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Rabu (19/5).

Ngatiyana mengatakan, berdasarkan perhitungan estimasi satuan biaya pelayanan penanganan sampah Kota Cimahi, dapat dipastikan bahwa pengalihan dari TPAS Sari Mukti ke TPPAS Regional Legok Nangka akan berdampak terhadap jumlah anggaran dalam APBD yang harus disiapkan.

Soal draft perjanjian kerja sama terkait pengalihan pengelolaan sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka mendapat persetujuan dari DPRD Kota Cimahi.

Alhamdulillah memang dari DPRD Kota Cimahi sendiri sudah menyetujui tentang rencana pembuangan sampah pengalihan dari Sari Mukti ke Legok Nangka di tahun 2024 sebesar 150 ton per hari. Sedangkan di Cimahi itu produksi sampah adalah 260 ton per hari,” ungkap Ngatiyana kepada wartawan di Aula Gedung A Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Rabu (19/5).

“Sementara 150 ton per hari yang kita buang ke TPPAS Legok Nangka di tahun 2024. Untuk anggarannya adalah sekitar 23 miliar delapan ratus lima puluhan juta sekian Rupiah hampir 24 milyar anggarannya semua yah,” tambahnya.

Ngatiyana mengakui bahwa, Tidak semua sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Cimahi dapat diangkut ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka.

Hal ini berkaitan dengan biaya pemrosesan akhir, termasuk biaya tipping fee sampah di TPPAS Regional Legok Nangka yang lebih mahal dari TPAS Sari Mukti.

Selain itu, untuk lokasi TPPAS Legok Nangka cukup jauh dari Kota Cimahi, yakni di Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung sehingga otomatis biaya pengangkutannya menjadi lebih mahal.

Ia juga menyatakan, biaya tambahan yang mungkin harus dikeluarkan terkait pemeliharaan truck pengangkut sampah juga biaya-biaya transportasi lainnya.

“Karena tidak semuanya kita buang ke Legok Nangka, cost-nya tinggi. sehingga kita harus berupaya untuk berinovasi agar yang sisanya kira-kira 100 ton lagi bisa diolah di Kota Cimahi. Kita akan dirikan tempat-tempat pengolahan sampah untuk mengurangi beban ataupun cost yang terlalu tinggi untuk pembuangan sampah. Kalau kita melihat dari kendaraan juga kan kita lihat sendiri, armadanya kan lama, sudah puluhan tahun, tapi masih bisa berjalan,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan