Dukung Aturan Pemerintah dengan Tak Pulang Kampung, Seorang Penjual Durian di Cicalengka Ini Menyesal

“Saya pergi gak bawa apa-apa, cuma bawa baju yang saya pake aja waktu itu. Banyaklah pengalaman dari yang negatif sampai positif, ketemu orang baru, nambah wawasan,” ujarnya.

Melalui perjalanannya tersebut, Umma mengaku sejak delapan tahun lalu hingga saat ini, berbisnis buah Durian adalah jalan yang paling pas baginya dalam mengais rezeki.

Di bawah sinar matahari yang cukup menyengat kulit, Umma berkata, dirinya cukup menyesal karena tidak memanfaatkan kondisi tahun-tahun sebelumnya untuk pulang kampung.

Hal itu diucapkan Umma karena mengingat sejak tahun kemarin hingga Lebaran kali ini, pemerintah menyarankan agar tidak pulang kampung dengan tujuan meminimalisir penyebaran virus Covid-19.

“Cukup nyesel, kenapa gak tahun-tahun kemarin pas belum pandemi pulang kampung. Sekarang mau mudik juga gak boleh, terus kasian juga kalau sampai saya amit-amitnya gak kerasa kena Corona pas di jalan pulang (mudik) terus nyebarin ke keluarga. Saya gak mau juga,” imbuhnya.

Baca Juga: Pemerintah Pantau Mobilitas Masyarakat Pasca Libur Lebaran untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Umma dengan santai berkata, dirinya cukup kesal dengan aturan pemerintah, tapi ia tetap mendukung peraturan tersebut dengan tidak melakukan mudik Lebaran 2021.

“Kesel sih kesel mas, apalagi anehnya tempat wisata dibolehin, sama aja berkerumun kalau gitu. Tapi gak bisa nyalahin (pemerintah) juga,” pungkas Umma seraya memperlihatkan simpul senyum miris di wajahnya.

Menurut Umma, adanya kerumunan tergantung dari diri masing-masing setiap orang, sehingga katanya, sangat wajar jika tempat wisata akan padat nantinya.

Mentari masih pancarkan sinar dengan gagah berani. Sambil berbincang, Umma mulai menyulut sebatang rokok yang sedari tadi tersimpan dalam tas selendang kecilnya.

Sementara itu, ketika disinggung soal penjualan buah duriannya selama Ramadan tahun ini, klise, Umma mengaku tidak seramai saat sebelum adanya pandemi Covid-19.

Alhamdulillah masih ada yang beli. Cuman kalau ditanya perbedaannya jelas beda. Sebelum pandemi rame banget, apalagi pas Lebaran, banyak pendatang buat kumpul sama keluarganya di sini (Cicalengka) pada beli Duren, itu juga jadi alesan saya pas dulu gak pulang kampung,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan