Tanggapi Pemboikotan Produk Zionis oleh Muhammadiyah, Ferdinand Malah Tidak Mengerti Apa Arti Zionis

Pada saat itu, warga Yahudi tersebar ke seluruh Eropa. Mereka tak memiliki tanah dan negara yang menyatukan mereka. Satu-satunya yang mereka miliki adalah identitas darah Yahudi yang oleh Herzl ingin disatukan dalam kesatuan geografis, sebuah negara yang menaungi warga Yahudi.

Saat pertama kali dilontarkan Herzl, gagasan tersebut tak sepenuhnya diterima oleh para pemuka agama yahudi. Beberapa tokoh kunci seperti Martin Buber, Karl Popper, Hermann Cohen, hingga Judah L. Magnes dengan lantang menolak gagasan Herzl tersebut. Alasannya, gagasan tersebut akan sia-sia, tak sesuai dengan visi Yahudi yang justru harus menyebar ke seluruh dunia.
Meski mendapat penolakan, gerakan zionis itu sendiri pada akhirnya berhasil membangun negara Israel pada 14 Mei 1948. Persoalannya, tanah yang mereka ambil untuk dijadikan negara adalah tanah milik bangsa Palestina. Perang besar pun sempat tak terhindarkan.

Mengenai pemboikotan produk Zionis, sebelumnya Anwar Abbas menyerukan perlawanan Indonesia terhadap Israel dengan cara melakukan pemboikotan terhadap semua produk yang terafiliasi dengan kelompok Zionis.

“Memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut agar pemerintah Israel sadar dan menghormati hak orang lain, terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina,” kata Anwar Abbas melalui siaran Pres, dikutip Sabtu (15/5).

Dunia Islam, menurut Anwar sepatutnya menyatukan suara untuk melawan cara Zionis yang justru merupakan akar lahirnya rantai panjang kekerasan dan dunia yang tidak damai.

“Cara-cara (Zionis) seperti inilah yang mengundang lahirnya tindakan radikalisme dan terorisme sebagai respon dan cara yang bisa mereka lakukan untuk membalas dendam atas kesakitan, kematian, dan ketidakadilan yang mereka terima,” ujar Anwar.

Anwar Abbas bilang bahwa, jika dunia ingin tetap aman dan jauh dari tindak radikalisme dan terorisme, maka harus ada upaya dari internasional dalam mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina. Khususnya, segala bentuk kekerasan di Baitul Maqdis atau Kota Yerusalem secara keseluruhan. (Fin.co.id/kumparan) 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan