JAKARTA– Melalui akun twiternya tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebutkan bahwa Pimpinan Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas berotak sungsang.
Pernyataan ini Ngabalin ini adalah sebagai balasan atas kritik keras Busro Muqoddas yang mengkritik terkait 75 anggota KPK nonaktif.
Ucupan Ngabalin di media sosial itu sontak mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan. Eksponen gerakan mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti menyebut bahwa Ngabalin seoerti ‘kotoran sapi’
Dalam cuitan balasannya, Haris mengaku bingung dengan perubahan Ngabalin setelah menjadi bagian dari Istana.
“Sobat, aku sangat bingung dengan Ali Mochtar Ngabalin yang otak dan lidahnya kok bisa begitu cepat alami mutasi setelah jadi bagian dari Sinuhun & Elbepe,” cuit Haris Rusly Moti di Twitter-nya, @motizenchanel, Jumat (14/5).
Haris kemudian menanyakan penyebab hingga membuat perkataan Ngabalin begitu kasar kepada pengkritik pemerintah.
“Apakah lingkungan di sana sangat busuk? masa otak dan lidahnya pejabat negara dalam merespon kritik persis seperti “kotoran sapi”?” katanya.
Adapun Ali Mochtar Ngabalin sebelumnya merespon pernyataan Busyro Muqqodas tentang 75 anggota KPK yang dinonaktifkan.
“Otak sungsang yang gini merugikan persyarikatan,” ujar Ali Mochtar Ngabalin di Twitter-nya, Kamis (13/5).
Dia menilai bahwa pernyataan Busyro merugikan nama baik Muhammadiyah. Kata Ngabalin, Busyro lebih cocok berada di Partai Politik bukan menjadi ketua umum Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan ummat yang kuat berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini,” kata Ngabalin membela Jokowi
“Cocoknya mas busro di LSM anti korupsi atau masuk parpol sekalian. rasanya anda tisak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah,” imbuhnya. (dal/fin)