JAKARTA – Sebelumnya diketahui, terjadi dua kali kejadian tragis dan pilu yang harus dialami oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam satu pekan kemarin. Yakni, pertama, kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam bersama dengan 53 prajurit TNI di dasar laut Bali saat sedang bertugas.
Kedua, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, gugur tertembak saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kampung Daungbet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Ahad, 25 April 2021 lalu.
Dua kejadian ini menjadi pukulan keras bagi Pemerintahan Joko Widodo. Aktivis Buruh, Iyut VB mengatakan dukungan untuk Presiden Jokowi agar mencopot Prabowo Subiantro dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan RI (Menhan).
Tak tanggung-tanggung, Iyut memgusulkan agar Jokowi mengambil Anies Baswedan sebagai Menteri Pertahanan gantikan Prabowo. “Kapal selam tenggelam+seorang jendral tewas dibunuh teroris, 2 tragedi pertahanan terjadi hanya dalam waktu 1 minggu, belum pernah terjadi pasca reformasi. Jelas ini aib memalukan. Gw dukung Jokowi untuk pecat Prabowo dan tunjuk Anies Baswedan sebagai Menhan yang baru,” tulis Iyut VB dikutip akun Twitter-nya, Selasa (27/4).
Iyut bilang, Indonesia adalah negara maritim tidak cukup hanya dijaga oleh 10 kapal selam. “Perairan NKRI gak cukup dicover 10 kapal selam. Butuh minimal 1 kapal induk+50 KRI+100 kapal selam + butuh 50-100 tahun karna level korupsi NKRI dah stadium 10,” katanya.
Dia menilai, pertahanan militer Indonesia semakin lemah setelah Prabowo menjabat Menhan. “Terima dengan lapang dada bahwa pertahanan NKRI emang lemah, makin lemah sejak Prabowo jadi Menhanm,” cetusnya.
Sementara itu, Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon merespon sejumlah desakan yang menginginkan agar Prabowo Subianto mundur dari jabatannya. Fadli bilang, saat ini negara membutuhkan Prabowo.
“Negara membutuhkan keahlian dari Pak Prabowo,” kata Fadli, kepada Radar Cirebon, (FIN Grup). Selasa (26/4). Menurut dia, Prabowo memang baru menjabat, tapi roadmapnya sudah jelas. “Saya yakin pak Prabowo bisa membawa postur pertahanan kita semakin baik,” tandasnya.
Terkait kecelakaan KRI Nanggala 402, Fadli mengungkapkan, masyarakat Indonesia sangat berduka. Apalagi awak kapal berjumlah 53 orang telah dinyatakan gugur. Menurutnya, kejadian ini merupakan satu pertanda bahwa Indonesia harus segera melakukan peremajaan alutsista. Sebab Indonesia adalah negara kepulauan. (fin)