Kolaborasi suami-istri arsitek itu melahirkan desain alun-alun yang terletak jantung Kota Cirebon di Jalan RA Kartini, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Yang telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu (21/4/2021). Waktu yang bersamaan dengan peringatan Hari Kartini.
Alun-alun seluas 1 hektare itu kini menjadi magnet warga Kota Cirebon untuk berinteraksi atau berkegiatan dengan sejumlah fasilitas seperti tempat bermain dan juga perpustakaan hadir di sana.
Adalah Daliana, salah seorang dari arsitek Alun-alun Kejaksan. Pihaknya tertarik mendesain ruang-ruang publik di Indonesia karena warga butuh lebih banyak ruang publik yang didesain dengan baik.
Setelah kesuksesan desain Taman Film dan juga Alun-alun Cicendo di Bandung, mereka diminta oleh Pemprov Jabar untuk mendesain Alun-alun Kejaksan.
“Prosesnya melalui pemahaman konteks, survei, FGD partisipatif dengan pemkot dan pemangku kepentingan, desain arsitektur kami lakukan berkoordinasi dengan Pak Gubernur, Kang Emil sampai akhirnya direalisasikan oleh kontraktor melalui tender,” ujar Daliana.
Bagi arsitek SHAU, lanjut dia, filosofi yang terkandung dalam desain dan eskterior Alun-alun Kota Cirebon berawal dari inspirasi gapura atau Candi Bentar yang mereka terjemahkan ke dalam bentuk plaza kontemporer.
Ditambah, lokasinya sangat unik, dikelilingi Masjid At-Taqwa, monumen bersejarah, dan ada juga PKL dan akses halte bus. Di sana terdapat undakan untuk duduk-duduk.
“Alun-alun adalah ruang publik untuk semua, sehingga ada berbagai kegiatan. Namun yang utama adalah lapangan terbuka dengan garis-garis rumput dan bata sesuai arah kiblat, gapura utama, plaza memorial untuk memberikan penghormatan kepada monumen kemerdekaan, plaza air mancur, candi microlibrary yang merupakan taman baca, shelter PKL, taman bermain, dan tempat parkir terutama untuk Masjid,” tutur Daliana.
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News